SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Jembatan Ngaglik di Kabupaten Lamongan ambles pada Selasa (29/3) pukul 14.00 WIB. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa amblesnya jembatan itu kini telah ditangani dengan cepat dan terukur.
Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas PU Bina Marga Jatim, serta pihak-pihak terkait langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali untuk menanganinya. Selain itu juga untuk segera membangun kembali akses jalan.
Menurut Khofifah, percepatan perbaikan jembatan sangat vital dilakukan mengingat Jembatan Ngaglik berada di jalan poros nasional Lamongan. Jembatan tersebut merupakan bagian dari konektivitas Bromo-Tengger-Semeru (BTS) yang berlokasi di ruas Jalan Widang/Bedahan, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Tumenggungbaru, Tumenggungan, Lamongan.
“Amblesnya Jembatan Ngaglik ini bisa berpengaruh pada perputaran perekonomian masyarakat. Maka, ini prioritas Pemprov Jatim untuk segera memperbaiki jembatan ini,” ujar Khofifah di gedung Negara Grahadi, Rabu (30/3) malam.
Ia menjelaskan, jembatan dengan bentang 25,8 meter yang dibangun pada 1993 itu sudah mengalami pelebaran. Ketika jembatan ambles, area yang rusak berasal dari konstruksi lama sedangkan area penambahan baru masih utuh.
“Penyebab kerusakan adalah karena desain jembatan yang dibangun dahulu belum memperhitungkan beban kendaraan seperti sekarang ini. Ke depan, seluruh jembatan perlu dievaluasi untuk mengukur kekuatan jembatan,” jelas orang nomor satu di pemerintahan Jatim ini.
Untuk itu, pada hari amblesnya Jembatan Ngaglik, pemerintah sudah mendatangkan dua unit eskavator untuk membongkar dan membersihkan jembatan yang runtuh. Pengerjaan tersebut membutuhkan waktu empat hari.
Selanjutnya, balok jembatan yang putus akan diganti dengan balok girder yang akan sampai dalam kurun waktu 10 hari. Sementara untuk pemasangan balok juga dibutuhkan waktu empat hari.
“Sesudahnya akan dipasang plat lantai jembatan yang butuh waktu 12 hari. Baru pengaspalan jembatan yang diperkirakan butuh waktu sehari. Insya Allah, H-10 lebaran atau sekitar 22 April 2022, Jembatan Ngaglik akan bisa beroperasi lagi,” ungkap Khofifah.


Sambil menunggu perbaikan jembatan, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan bahwa pengalihan arus lalu lintas untuk kendaran berat akan diarahkan ke Jalan Dandels dan tol. Sedangkan, kendaraan kecil dialihkan ke jalan-jalan dalam Kabupaten Lamongan dan juga memanfaatkan sisa jembatan yang masih utuh.
Sambil menunggu perbaikan jembatan, Khofifah meminta masyarakat agar bersabar dan kooperatif dalam mengakses jalan. Ia juga mengatakan, dengan datangnya Bulan Ramadan , pemerintah akan berusaha menjaga kekhusyukan dan suasana yang kondusif.
“Mohon bersabar sampai Jembatan Ngaglik bisa digunakan lagi. Saya juga minta kerjasamanya agar mobilitas masyarakat tetap bisa maksimal dan aman,” pungkasnya. (ST02)





