SURABAYATODAY.ID, TULUNGAGUNG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching Desa Wisata Nangkula Park di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Nangkula Park adalah salah satu ikon wisata yang di kelola BUMDes Larasati dengan menyuguhkan suasana pedesaan yang cantik dan eksotis.
Taman bunga celosia yang indah, spot selfie yang penuh dengan filosofi, dan sajian kuliner khas Tulungagung, serta aneka produk UMKM yang inovatif memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk berwisata.
Di taman tersebut terdapat fasilitas antara lain area parkir yang cukup luas, resto dan VIP Room, spot selfie garuda, taman bunga dan monumen keris, spot gebyok ukir, playground. Selain itu, ada zona kreatifitas dan inovasi) Line (spot i love ta, balon udara, phone box), dan jembatan merah.
Sedangkan peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Khofifah yang didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasasti Zona KIP (Kreativitas, Inovatif dan Produktif).
Khofifah menyampaikan bahwa dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jatim bekerjasama dengan Yayasan Rumah Kita dan Klinik BUMDes telah menginisiasi terbentuknya Zona KIP. Zona KIP ini ada di seluruh BUMDes yang merupakan binaan mereka.
Terkait zona KIP tersebut, Khofifah menyebut zona KIP adalah sesuatu yang dapat menginspirasi bagi BUMDes untuk dapat meningkatkan perekonomian daerah sekitar, utamanya dalam pemulihan ekonomi karena pandemi Covid-19. Karenanya, BUMDes yang terus memberikan penguatan melalui zona KIP diharapkan dapat berkembang pesat karena akan menyuguhkan kreativitas, inovasi dan produktifitas yang selalu baru.
“Kreativitas, inovasi dan produktifitas adalah hal yang unlimited atau tanpa batas. Akan selalu ada yang baru di setiap waktu. Akan terus ada dinamika jadi jangan pernah berhenti melakukan kreativitas, inovasi dan jangan pernah berhenti untuk terus produktif,” tegasnya.
Khofifah menambahkan, bahwa lokasi sentra wisata yang dikelola BUMDes juga menentukan BUMDes tersebut dapat berkembang dengan baik. Ini penting, karena semakin dekat dengan pemukiman warga akan semakin bagus.
Karena akan memberikan penguatan kepada masyarakat terdekat. “Jadi setiap obyek wisata akan memberikan signifikansi terhadap pergerakan UMKM lokal. Di samping itu, juga setiap wisata akan menggerakkan public transportation,” imbuhnya.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, UMKM sendiri merupakan sektor terbesar yang menyumbangkan 60,25 persen PDRB Jatim. Sedangkan sektor wisata berkontribusi 7,21 persen pada perekonomian Jatim. Untuk itu, penguatan sektor wisata diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian bagi masyarakat desa dan bagi perekonomian di Jatim. (ST02)