SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Zat seperti magnesium, vitamin D dan protein, sangat berperan dalam terbentuknya immunity atau kekekebalan pada tubuh manusia. Kekebalan tubuh atau kemampuan organisme multisel ini sangat bermanfaat melawan mikroorganisme berbahaya, dalam hal ini virus Sars-Cov2.
Sedangkan protein berperan dalam pembentukan hormon, enzim dan zat kekebalan tubuh (antibodi), seperti leukosit, limfosit, imunoglobin dan lainnya. Hal itu disampaikan Head Of Medical Checkup Siloam Hospitals Surabaya, dr Vania Wijaya.
“Karenanya, agar dapat dipahami, bahwa asupan protein yang kurang dapat berisiko 1.64 kali lebih tinggi dengan status imunitas yang kurang baik,” tutur dr Vania Wijaya, dalam bincang sehat pada aplikasi zoom.
Ia menjelaskan pentingnya vitamin D dan protein ini. Vitamin D telah terbukti dalam menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan. Efeknya dalam meningkatkan imunitas seluler dan adaptif turut membuat vitamin D patut dipertimbangkan sebagai opsi potensial untuk mengobati dan mencegah Covid-19.
“Mengingat perannya ini, masyarakat perlu cek rutin kadar vitamin D. Dengan mengetahui kadar vitamin D dalam darah dan menghindari kemungkinan intoksikasi,” jabar Vania.
Menurutnya, range normal adalah 30-50 ng/ml. Sedangkan akan diebut toxic apabila lebih besar dari 100 ng/ml. Maka itu akan diartikan vitamin D toxicity.


“Akan ada penumpukan kalsium dalam darah (hypercalcemia) yang umumnya akan bergejala, seperti mual dan muntah, lemah dan letih lesu, sering buang air kecil, tentunya akan sangat mengganggu keseharian aktivitas,” tambahnya.
Lalu bagaimana untuk mendapatkan vitamin D? dr Vania menyatakan vitamin D bisa didapatkan dengan beberapa cara. Seperti berjemur (paparan sinar matahari), konsumsi asupan makanan yang kaya vitamin D, serta mengkonsumsi supplemen vitamin D.
Di sisi lain, ia menyatakan perlu untuk mengetahui ‘Titer Antibody Sars Cov-2’. Yaitu tentang mengetahui terbentuk atau tidaknya antibodi terhadap Sars Cov2 dalam darah.
“Para pendonor plasma konvalesen hendaknya mengecek hal ini, serta disarankan cek titer antibody satu bulan setelah vaksin atau pasca dinyatakan sembuh dari Covid-19,” jelas dia. (ST01)





