• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 11 November 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Surabaya Perkuat Literasi Digital dan Pencegahan Radikalisme di Sekolah

by Redaksi
Minggu, 12 Oktober 2025
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh

SURABAYATODAYMID, SURABAYA -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga dalam mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan anak dan remaja. Upaya ini menjadi bagian dari kerja sama dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk mengedukasi anak-anak agar lebih cerdas dan aman di dunia digital.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, mengatakan sekolah memiliki peran vital dalam membangun karakter dan literasi digital anak-anak. “Di pendidikan itu kalau bisa ya ilmunya memang lebih. Kalau (misal analogi) siswanya satu, ya gurunya dua,” ujar Yusuf, Minggu (12/10/2025).

Menurut Yusuf, guru tidak hanya bertanggung jawab pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan moral anak. “Anak-anak ini kan harus kita siapkan di masa depan. Agamanya, karakternya, akademisnya, talenta, minat bakatnya,” katanya.

BACA JUGA:  Bakesbangpol Surabaya Terima Apresiasi dari Densus 88 Antiteror

Untuk itu, Yusuf menilai guru harus selalu siap mendampingi siswa dalam setiap perubahan era, termasuk kemajuan teknologi. “Sebagai guru itu nggak boleh lelah, tidak boleh pantang menyerah, harus terus yang terbaik untuk anak-anak,” tuturnya.

Yusuf menekankan pentingnya pola pendampingan dibanding larangan dalam penggunaan gawai. “Anak itu jangan dilarang, tapi diarahkan dan didampingi. Soalnya nanti pasti itu ada untung rugi kalau anak ketinggalan era ini,” jelasnya.

Menurutnya, pengaturan waktu penggunaan gawai bagi anak-anak menjadi kunci utama. Selain waktu, guru juga diminta mampu mendeteksi perubahan perilaku siswa yang berpotensi terpapar ideologi ekstrem. “Guru-guru itu juga harus dibekali kemampuan untuk melihat, mendeteksi tanda-tanda radikalisme di lingkungan sekolah,” katanya.

BACA JUGA:  Eri Cahyadi Ngevlog di IKN, Bicara Surabaya Jadi Hub bagi Ibukota Baru

Melalui program Sekolahe Arek Suroboyo (SAS), Pemkot Surabaya berupaya menanamkan semangat nasionalisme dan gotong royong di kalangan pelajar. “Ada pramuka, ada Paskib (Pasukan Pengibar Bendera). Itu salah satunya untuk menanamkan nasionalis dan kebangsaan,” ujarnya.

Selain itu, Yusuf menyebut, Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang dibentuk di setiap sekolah, juga berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi antar siswa. “Satgas PPKS di sekolah itu minimal harus tahu perubahan perilaku teman-temannya,” jelas Yusuf.

BACA JUGA:  Ciptakan Literasi Membaca dan Literasi Digital Tak Bisa Sendirian

Bagi Yusuf, keseimbangan antara pendidikan di rumah dan sekolah harus dibangun agar anak tidak hanya mengenal dunia luar, tetapi juga memahami lingkungan sekitarnya. “Jangan sampai anak-anak itu kenal dunia luar tapi tidak pernah tahu atau kenal dunia dalam,” ujarnya.

Yusuf berharap guru dan orang tua terus bersinergi dalam membentuk generasi yang tangguh menghadapi era digital. “Orang tua, teman-teman guru mohon doa support-nya, sinergi terus untuk anak-anak. Jangan pernah lelah terus dampingi anak-anak di era digital ini,” tutupnya. (ST01)

Tags: Dispendik SurabayaLiterasi DigitalRadikalisme
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Arumi Bachsin saat menghadiri Kediri Fashion Batik Festival.

Arumi Bachsin Dorong Sinergi dan Majukan Ekonomi Kreatif Lokal

Selasa, 11 November 2025
Foto ilustrasi, reklame di Surabaya.

APBD 2026 Ditetapkan Rp 12,7 Triliun, Wali Kota Eri Fokus Genjot PAD dari Aset dan Reklame

Selasa, 11 November 2025
Kepala Disperinaker Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro saat launching program Perisai peduli jaminan sosial bagi pekerja informal.

Disperinaker Surabaya Bakal Tindak Tegas Perusahaan yang Tidak Beri Jaminan Sosial untuk Pekerja

Selasa, 11 November 2025

Berkaca dari Tragedi Ledakan Jakarta, Wali Kota Eri Intensifkan Program Penyatuan Sekolah Cegah Bullying di Surabaya!

Selasa, 11 November 2025

Berita Terkini

Arumi Bachsin saat menghadiri Kediri Fashion Batik Festival.

Arumi Bachsin Dorong Sinergi dan Majukan Ekonomi Kreatif Lokal

Selasa, 11 November 2025
Foto ilustrasi, reklame di Surabaya.

APBD 2026 Ditetapkan Rp 12,7 Triliun, Wali Kota Eri Fokus Genjot PAD dari Aset dan Reklame

Selasa, 11 November 2025
Kepala Disperinaker Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro saat launching program Perisai peduli jaminan sosial bagi pekerja informal.

Disperinaker Surabaya Bakal Tindak Tegas Perusahaan yang Tidak Beri Jaminan Sosial untuk Pekerja

Selasa, 11 November 2025

Berkaca dari Tragedi Ledakan Jakarta, Wali Kota Eri Intensifkan Program Penyatuan Sekolah Cegah Bullying di Surabaya!

Selasa, 11 November 2025
Sosialisasi gemar makan ikan diikuti oleh ratusan siswa SDN Jambangan 1 Surabaya di Mini Agrowisata, Jalan Pagesangan, Surabaya.

Ketua Forikan Rini Indriyani Gencarkan Gerakan Gemar Makan Ikan untuk Anak

Selasa, 11 November 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In