SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, Inovboyo 2025 bukan sekadar lomba inovasi, akan tetapi juga sebagai wadah untuk masyarakat dan jajaran PD di lingkungan pemerintah kota untuk menuangkan ide, serta berpartisipasi dalam pembangunan Kota Surabaya. Irvan menjelaskan, lomba Inovboyo 2025 memiliki visi yang terdiri dari tiga pilar transformasi masa depan Kota Surabaya. Pilar yang pertama, yaitu menciptakan “Demokratis Inovasi: Setiap Warga adalah Inovator”. Pada pilar ini, ia menyebutkan, setiap lapisan masyarakat memiliki suara dan ruang untuk berkontribusi berinovasi untuk kemajuan kota.
Pilar yang kedua yaitu “Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan”. Adanya Inovboyo, akan melahirkan inovasi-inovasi yang mentransformasi Surabaya menjadi kota Circular Economy Champion ke depannya. Sedangkan pilar yang ketiga, yakni menciptakan “Teknologi Humanis: Artificial Intelligence (AI) untuk Kemanusiaan”. Pada pilar ini, Inovboyo akan menjadikan teknologi sebagai alat bantu untuk mendukung berbagai program pemerintahan.
Irvan menyebutkan, Adanya AI, internet of things (IoT), dan big data tidak lagi menjadi istilah teknis yang menakutkan, akan tetapi bisa menjadi sahabat keseharian yang bisa digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah riil di tengah masyarakat. Salah satunya seperti inovasi-inovasi berbasis teknologi yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya tersebut.
“Bayangkan, jika sistem AI dapat membantu memprediksi banjir dengan akurasi tinggi melalui aplikasi mobile yang terhubung dengan ponsel warga, dengan begitu maka pemerintah dan warga bisa melakukan deteksi dini akan adanya bencana,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pemkot memiliki 32 inovasi berkelanjutan di sektor sosial, diantaranya inovasi FLASH yang dimiliki Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya. Inovasi ini digunakan oleh Dinsos Surabaya untuk memberikan pelayanan ambulan secara cepat. Selain itu, Dinsos juga memiliki inovasi KOMPAK yang digunakan untuk meningkatkan IPM dan menurunkan kemiskinan.
Tak hanya itu, Dinsos juga punya inovasi PUSAKA MANTRI yang digunakan untuk menangani bermasalah sosial. Selanjutnya, juga ada INCIP KOLAK KANRI, inovasi ini digunakan Dinsos untuk menciptakan lingkungan layak anak. Inovasi yang terakhir adalah SKM Online, yakni untuk meningkatkan efektivitas penerbitan surat keterangan miskin.
Selain itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya juga memiliki inovasi penanganan sosial, antara lain yakni SIMPEL KB. Inovasi ini berguna untuk meningkatkan akses dan pelayanan Keluarga Berencana (KB). Bukan hanya itu, DP3APPKB juga ada inivasi SIAP PPAK! yang digunakan untuk integrasi penanganan permasalahan perempuan dan anak.
Di samping itu, DP3APPKB juga ada inovasi Bang Boyo Hebat. Inovasi ini untuk penguatan keluarga balita. Selain itu ada juga PUSPAGA BALAI RW, yakni untuk menciptakan kampung ramah anak. Ada juga Kelas Calon Pengantin, inovasi ini digunakan DP3APPKB untuk persiapan kehidupan berumah tangga. Selain itu, DP3APPKB juga ada inovasi Kecamatan Responsif Gender (KRG). Selanjutnya, DP3APPKB memiliki inovasi KAS-RPA untuk menciptakan kampung ramah perempuan dan anak.
Tidak hanya DP3APPKB, Bagian Hukum dan Kerjasama Kota Surabaya juga mempunyai inovasi yang tak kalah menarik. Inovasi tersebut yaitu Si Kumis, yang digunakan untuk bantuan hukum bagi masyarakat miskin. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya juga memiliki innovasi sosial, yakni PAVING GePREK, yang digunakan untuk mengurangi angka keluarga miskin.
Tidak kalah dengan PD lainnya, dari jajaran kecamatan di Surabaya juga memiliki berbagai inovasi unggulan untuk melayani masyarakat. Salah satunya, seperti inovasi ADIDAYA yang dimiliki oleh Kecamatan Pabean Cantian. Inovasi ini digunakan untuk melayani pemberdayaan anak difabel.
Ada juga inovasi CAKSODIKIN yang dimiliki oleh Kecamatan Pakal. Inovasi tersebut digunakan sebagai alat mendata bantuan untuk warga kurang mampu. Selain itu, Kecamatan Pakal juga memiliki inovasi BEBRAYAN yang digunakan untuk berbagi dengan karyawan kepada warga kurang mampu.
Tak kalah dengan Kecamatan Pakal, Kecamatan Rungkut memiliki inovasi Dapur Berkah untuk mengakses makanan sehat kepada kelompok sasaran. Disamping itu, ada Kecamatan Sawahan yang memiliki inovasi Dapur Umum, yang digunakan untuk kesejahteraan lansia, disabilitas, dan yatim piyatu. Selain Dapur Umum, Kecamatan Sawahan juga punya inovasi Relawan Tanpo Sambat yang digunakan untuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial.
Sementara itu, di Kecamatan Semampir ada inovasi KAS-RPA Sidotopo dan KAS-RPA Wonokusumo yang digunakan untuk lingkungan ramah perempuan dan anak. Selain itu, di Kecamatan Tambaksari juga ada inovasi SI PUSPA yang digunakan untuk Sinergi Puspaga, PKBM, dan PPA.
Sedangkan di Kecamatan Tegalsari, ada inovasi Pelayanan Dapur Umum, yang digunakan untuk bantuan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Di Kecamatan Mulyorejo, ada inovasi RUMAH KAMU yang digunakan untuk ruang anak. Selain itu, juga ada PARKUSDIWA, yakni inovasi parkir khusus disabilitas dan wanita. Yang terakhir, inovasi dari Kecamatan Wonocolo, yakni layanan Care yang digunakan untuk melayani masyarakat. (ST01





