SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya stabilisasi harga pangan. GPM dilaksanakan di halaman kantor Kecamatan Tandes, Surabaya, Rabu (19/3).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menyatakan GPM bertujuan memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan bagi masyarakat. “Pemkot Surabaya memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau,” katanya.
Dalam GPM, tersedia berbagai komoditas pangan. Antara lain beras setra ramos (19 zak) dengan harga Rp71.000/5kg, beras candi mulyo (43 zak) dengan harga Rp 43.500/3kg, beras SPHP (382 zak) dengan harga Rp 56.000/5kg, Minyakita botol (120 lt) dengan Rp 15.500/lt, Minyakita (176 ltr) dengan harga rp14.700/lt, dan aneka olahan daging sapi PD Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya.
Selanjutnya, telur ayam (30 kg) dengan harga Rp 26.000/kg, daging ayam ras (5 ekor) dengan Rp 32.000/ekor, bawang merah (85 pack) dengan harga Rp 5.000/pack, bawang putih (100 pack) dengan harga Rp 10.000/pack, cabai merah besar (100 pack) dengan harga Rp 5.000/pack, cabai rawit merah (85 pack) dengan harga Rp 5.000/pack, gula (100 kg) dengan harga Rp 16.000/kg, serta frozen food.
“Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan) Pemberani, juga menjual ikan lele (35 kg) dengan harga Rp 24.000/kg. Tren GPM di kawasan Tandes menunjukkan bahwa masyarakat banyak membeli gula dan minyak. Mungkin karena menjelang lebaran, kedua komoditas tersebut menjadi kebutuhan utama,” ungkapnya.
Dengan demikian, Pemkot Surabaya berupaya memastikan ketersediaan pasokan pangan yang cukup bagi masyarakat untuk mencegah kelangkaan. Selain itu, GPM juga bertujuan untuk menyerap produk pertanian dengan harga yang layak dan menguntungkan petani.
“Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat. Contohnya, harga telur di pasar mencapai Rp 28.000-Rp 29.000 per kilogram, tetapi kami menjualnya di GPM seharga Rp 27.000 per kilogram,” ujarnya.
Antiek menyebutkan bahwa beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga menjelang Idul Fitri. Seperti cabai rawit dan bawang putih, yang naik sekitar Rp 100-Rp 200 per kilogram.
Meskipun demikian, Pemkot Surabaya secara rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk mengawasi harga dan ketersediaan bahan pokok penting (bapokting), serta keamanan pangan dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri.
“Kenaikannya tidak signifikan. Setelah kami konfirmasi ke daerah penghasil, produksi sedikit menurun dan mereka juga memasok ke daerah lain karena permintaan meningkat,” sebutnya. (ST01)