SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan pentingnya transformasi dalam layanan publik yang berfokus pada kebutuhan warga. Dalam pengarahan kepada seluruh camat, lurah, dan kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dilaksanakan di Graha Sawunggaling, kantor Pemkot Surabaya, Senin (2/9), Eri mendorong perubahan pola pikir dan cara kerja demi pelayanan yang lebih efektif dan efisien.
Ia mencontohkan penerapan konsep pelayanan publik di balai RW yang mengintegrasikan tenaga kesehatan dan unit ambulans di setiap kelurahan. “Filosofi dari pelayanan publik di balai RW adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga. Dengan adanya sistem ini, warga tidak perlu lagi repot datang ke kantor kelurahan untuk mengurus administrasi kependudukan (Adminduk) karena bisa dilakukan melalui aplikasi,” jelasnya.
Eri juga menyoroti keberhasilan Pemkot Surabaya dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan selama tiga tahun terakhir berkat pemanfaatan teknologi. “Dengan perubahan pendekatan ini, prevalensi stunting di Surabaya turun menjadi 1,6 persen, dan kemiskinan juga menurun secara signifikan,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan parkir dan absensi karyawan. Penggunaan CCTV untuk memantau tempat parkir secara otomatis dan aplikasi absensi karyawan yang lebih efisien adalah beberapa contoh inovasi yang diterapkan. “Absen sekarang bisa dilakukan di mana pun, yang penting adalah hasil kerja harian yang tercapai,” tambahnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga mengingatkan para camat dan lurah agar tidak bekerja dengan pendekatan otoriter, melainkan mendengarkan dan menjalankan apa yang diinginkan oleh warga. Ia menekankan bahwa peningkatan data warga miskin bukanlah tanda kegagalan, melainkan kesempatan untuk memberikan bantuan yang lebih tepat sasaran.
“Kerja ini untuk kebahagiaan warga. Saya meminta camat dan lurah untuk mengidentifikasi kebutuhan warga di setiap RW dan menetapkan prioritas yang jelas,” tuturnya.
Eri mengakhiri pengarahan dengan menegaskan bahwa tujuan utama pemerintah adalah bekerja demi kepentingan masyarakat, tanpa mencari pengakuan atau pujian. “Dengan kemajuan teknologi dan bekerja dengan hati, kita bisa mengubah segalanya,” pungkasnya. (ST01)