SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan, sekaligus membuka Museum Surabaya di komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola, Selasa (6/8). Setelah direvitalisasi, Museum Surabaya itu hadir dengan wajah baru, menceritakan perjalanan panjang Kota Surabaya, sejak zaman kerajaan hingga saat ini.
“Ini adalah wajah baru dari Museum Surabaya. Di sini bercerita tentang terbentuknya Kota Surabaya. Ada zaman kolonial penjajahan, lalu proklamasi setelah kemerdekaan sampai dengan saat ini,” kata Eri Cahyadi.
Museum Surabaya, lanjutnya, mengisahkan sejarah panjang tentang identitas Kota Pahlawan. Di dalam museum ini, juga memamerkan koleksi moda transportasi hingga seni dan budaya yang ada di Surabaya. Tujuannya adalah untuk membangkitkan dan menjaga nilai-nilai sejarah, serta seni budaya yang ada di Kota Surabaya.
“Bahkan, di sini juga diceritakan tentang sejarah Soekarno yang lahir dan bersekolah hingga kos di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya,” lanjutnya.
Revitalisasi ini juga ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada para seniman. Di museum ini diangkat pula kisah musisi Gombloh dan seniman ludruk Kartolo.
“Gombloh yang membesarkan nama Surabaya, ada nama-nama musisi Surabaya yang sudah terkenal hingga ke luar negeri,” ujar dia.
Museum Surabaya juga mengenalkan setiap Wali Kota yang pernah memimpin Surabaya, termasuk kebijakan-kebijakan dan pembangunan strategis yang telah dilakukan. Di samping itu, Museum Surabaya ini juga terintegrasi dengan sejumlah paket-paket wisata.
Eri membeberkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya diminta untuk membuat program edukasi khusus bagi pelajar SD-SMP swasta maupun negeri. Seperti, mengunjungi rumah dan makam WR Soepratman, rumah Bung Karno, hingga makam dr Soetomo.
Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk menguatkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, khususnya pada momen menjelang Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun ini. (ST01)