SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri acara Pindapata Bhikkhu dan Pabbajja Samanera di Vihara Dhammajaya, Sabtu (6/7). Kehadirannya di Jalan Bulu Jaya V itu merupakan bentuk toleransi antar umat beragama di Kota Pahlawan.
Dalam sambutannya, Eri mengatakan Pindapata Bhikkhu yang diikutinya hari ini mengajarkan keindahan dalam berbagi dan saling menghormati. “Bisa menghadiri acara di Vihara Dhammajaya ini, ada satu keindahan yang saya rasakan. Kita diajarkan saling berbagi tanpa melihat agama, saling menghormati tanpa melihat latar belakang kita dari mana,” katanya.
Sementara itu, kegiatan Pabbajja Samanera yang diikuti 28 calon Bhikkhu tersebut merupakan pelatihan pembentukan karakter di internal umat Buddha yang berguna untuk memajukan moral dan spiritual. Kegiatan Pabbajja Samanera diikuti dengan batas minimum usia 11 tahun dan maksimal berusia 60 tahun.
“Di sini ada tempat belajar untuk para Bhikkhu, jadi mereka liburan sekolah bisa belajar disini. Inilah yang ada dalam benak saya ketika liburan sekolah, yang beragama Islam bisa datang ke pondok (Pesantren), mereka yang beragama Kristen bisa ke Gereja, sehingga liburan bisa diisi oleh pemahaman akidah yang bagus,” papar Eri.
Ia berharap mereka yang mengikuti Pabbajja Samanera bisa melanjutkan perjuangan para Bhikkhu atau Bante pendahulunya. Meneruskan dan menyebarkan kebaikan kepada umat.
“Dalam acara ini mereka (calon Bhikkhu) diajarkan mencukupkan tubuhnya dengan makanan yang masuk, serta doa-doanya. Harapannya dengan pembelajaran tersebut secara otomatis muncul Bikkhu dan Bante yang hatinya memang diprioritaskan untuk umat,” jelas Eri.
Sementara itu Ketua Yayasan Vihara Dhammajaya Kandradi Lookman menjelaskan bahwa Pindapata adalah acara tradiri pada Buddha terdahulu, yang diikuti oleh para siswa yang ingin menjadi Samanera atau petapa. Pindapata berasal dari bahasa pali yang artinya menerima makanan, beserta pata yang memiliki arti mangkok yang digunakan oleh para Bhikkhu.
“Tadi para peserta Pabbajja Samanera berjalan berkeliling sambil membawa mangkuk untuk menerima makanan,” jelasnya. (ST01)