SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berbaur dengan ribuan masyarakat mengikuti Salat Idul Adha 1445 H di halaman Balai Kota, Senin (17/6). Ia hadir bersama istri dan kedua anaknya.
Salat Idul di Taman Surya ini dimulai pukul 06.00 WIB. Bertindak sebagai imam adalah Miftahul Arifin (qori’ nasional) dan KH Dhofir Ahmad sebagai khotib.
Seusai salat, Wali Kota Eri mengatakan bahwa Hari Raya Idul Adha merupakan momen berbagi sekaligus menjalankan perintah Allah SWT. “Dengan Idul Adha ini saya sampaikan kita harus banyak belajar mengenai keikhlasan dalam berderma. Mencontoh, Nabi Ibrahim AS yang merupakan nabi kekasih Allah SWT yang begitu ikhlas mengorbankan segalanya untuk masyarakat,” katanya.
Karenanya, ia berharap, masyarakat Surabaya bisa mencontoh hal tersebut dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Jiwa-jiwa sosial dalam bermasyarakat ini juga akan dipupuk melalui Kampung Madani.
“Kampung Madani yang saya bentuk adalah bagaimana tentang suatu kampung bisa mengeluarkan jiwa sosial. Bagaimana, umat manusia bisa mencontoh kebaikan para nabi dalam hal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan jiwa sosial yang tinggi, maka permasalahan-permasalahan di setiap perkampungan bisa diselesaikan dengan rasa sosial yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS,” harapnya.
Ia mengungkapkan di tahun 2024 ini, Pemkot Surabaya berkurban 94 ekor sapi dan 30 ekor kambing. Semua hewan kurban tersebut disalurkan kepada seluruh warga Surabaya melalui musala, masjid, pondok pesantren dan panti sosial.
“Pembagiannya ada yang mengajukan proposal, lalu proposal tersebut kita kumpulkan dan kita berikan. Kemarin malam sudah diberikan semuanya, sisanya ada yang disembelih di Masjid Al-Muhajirin,” papar Cak Eri sapaan lekatnya.
Eri juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar tidak membuang kotoran hewan kurban atau rumen sembarangan ke sungai. Hal tersebut akan membuat air sungai tercemar.
“Kalau mau dibuang taruh di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) terdekat, nanti akan ada petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mengambilnya. Kotorannya ditempatkan di karung, ditaruh di TPS, jangan dibuang di sungai,” pungkasnya. (ST01)