SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya yang sekaligus Bunda PAUD dan Bunda Literasi serta Ketua Forum Puspa Srikandi Kota Surabaya Rini Indriyani melaunching buku yang digelar di Graha Unesa Surabaya, Selasa (30/4). Jika sebelumnya hanya meluncurkan satu buku berjudul “Fafa Belajar Menabung”, kali ini 3 buku sekaligus diluncurkan.
Tiga buku ini tentang perlindungan dari kekerasan hingga belajar tentang mitigasi bencana. Yakni “Stop Aku Tidak Suka” yang berkaitan dengan perlindungan dari kekerasan, kemudian buku berjudul “Belajar Tentang Kebakaran dan Cuaca Ekstrim”, lalu “Banjir dan Gempa” yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Peluncuran buku itu dihadiri oleh perwakilan dari Kemendikbuk dan juga Kementerian PPA. Hadir pula sekitar 4.347 bunda PAUD se-Surabaya.
Rini Indriyani bersyukur karena tiga bukunya sudah bisa terbit dan sudah bisa disebarkan kepada anak-anak Surabaya. Menurutnya, buku “Stop Aku Tidak Suka” ini dicetak dengan bantuan CSR dari pihak swasta dan akan dibagikan secara gratis kepada seluruh satuan pendidikan jenjang PAUD dan SD di Kota Surabaya.
“Pemberian buku ini sebagai hadiah Hari Jadi Kota Surabaya sekaligus wujud komitmen dan kepedulian penulis terhadap pentingnya literasi dalam pendidikan anak usia dini dan perlindungan anak di Kota Surabaya,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa buku ini disusun dengan bantuan tim penyusun yang terdiri dari psikolog klinis dan psikologi agama. Hal ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai edukasi dalam buku ini, khususnya terkait dengan perlindungan anak.
Melalui metode mendongeng yang menyenangkan, buku ini akan memberikan pemahaman kepada anak-anak usia dini tentang perlindungan anak atas bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, dan berani berkata tidak dan meminta pertolongan kepada orang dewasa jika mereka merasakan ketidaknyamanannya atas perlakuan orang lain.
Selain itu, ia juga meluncurkan buku mitigasi bencana untuk jenjang PAUD. Bagi dia, ini sangat penting bagi anak-anak usia dini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan mitigasi bencana.
Ia menjelaskan bahwa buku ini dikemas dengan ilustrasi yang menarik dan dilengkapi dengan kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak-anak, terutama untuk mempraktekkan pengetahuan mereka tentang mitigasi bencana. “Diharapkan dengan adanya buku ini anak-anak usia dini dapat lebih siap menghadapi bencana alam,” tegasnya.
Ia berharap melalui tiga buku ini, anak-anak Surabaya bisa melindungi dirinya sendiri dari kekerasan dan bisa siap apabila terjadi bencana alam. “Saya yakin anak-anak Surabaya bisa menjadi anak-anak hebat ke depannya,” pungkasnya. (ST01)




