SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (29/3). Kuliah umum sekaligus launching RPL Desa ini dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar secara daring.
Sedangkan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto bersama jajaran citivitas akademika UNY hadir secara luring. Selain itu juga hadi Ketua DPRD Bojonegoro, dan Ketua Umum DPPIK.
Rektor UNY, Sumaryanto menyampaikan bahwa program ini merupakan sinergi antara Kemendes PDTT, UNY dan Pemkab Bojonegoro. Kuliah umum mahasiswa program RPL Kabupatem Bojonegoro ini diikuti secara luring dan daring.
“Hari ini sebetulnya ‘ngebun-ebun enjang ajejawah sonten’. Jadi kami sangat menantikan hari ini terjadi. Kami menerima tawaran, ajakan dari kabupaten/kota lain untuk mengikuti jejak Pemkab Bojonegoro untuk menyelenggarakan RPL ini,” tuturnya.
Program ini tidak hanya merupakan komitmen Kemendes PDTT untuk meningkatkan kualitas SDM terutama pimpinan/perangkat desa. Bahkan ke depan memungkinkan tidak hanya Sarjana (S-1), namun akan ada perjanjian kerjasama untuk RPL program S-2 dan S-3.
Sumaryanto juga melaporkan, 457 mahasiswa baru program RPL ini terdiri dari mahasiswa prodi administrasi publik (184 mahasiswa), pendidikan sosiologi (38), akuntansi (79), manajemen (138), dan Pendidikan Luar Sekolah (18).
“Melalui RPL ini kita akan menciptakan SDM yang berkualitas, ahli dalam bidangnya, bertanggung jawab dalam ucapan dan tindakannya indoor-outdoor, vertikal-horisontal, dan mempunyai jiwa korporateness yang handal,” terang Sumaryanto.
Sementara itu, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengapresiasi bupati Bojonegoro yang peka terhadap berbagai kebutuhan warga masyarakatnya. Langkah yang dilakukan cepat, tanggap dan tepat.
“Terima kasih Bu Anna, karena merupakan bupati pertama yang menyelenggarakan RPL desa untuk pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Bukan hanya se-Indonesia, tapi sedunia,” ujarnya.
Ia menyebut setelah program RPL ini digulirkan, mulai bermunculan hal yang sama di Jawa bahkan luar Jawa. “Bahkan sudah ada surat dari bupati luar Jawa yang berkomitmen untuk memberikan beasiswa untuk RPL desa,” ungkapnya.
Abdul Halim Iskandar menambahkan pentingnya upaya peningkatan SDM. Itu adalah modal utama bagi percepatan pembangunan di desa baik pembangunan yang terkait ekonomi, SDM, peradaban, budaya, segala sisi pembangunan pasti membutuhkan SDM yang memadai.
Sementara itu Bupati Anna saat memberikan kuliah umum program RPL Desa memberikan Tema “Pengembangan Sumber Daya Manuasia Perangkat Desa Kabupaten Bojonegoro melalui RPL Desa”. Ia menyatakan berdasarkan data makro Kemendes PDTT menunjukkan bahwa ada 44.767 kepala desa, 46.983 sekretaris desa, 31.147 pengurus BUMDes, dan 8.241 tenaga pendamping profesional yang merupakan lulusan SMA atau SLTA. Karena itu minimal 131.138 pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang perlu ditingkatkan pendidikannya ke jenjang sarjana.
Data selanjutnya menunjukkan terdapat 19.441 kepala desa dan 24,470 sekretaris desa, 15.477 pengurus desa dan 26.977 tenaga pendamping yang merupakan lulusan S1 atau Diploma 4.
“Tadi Pak Rektor sudah memotivasi kita kalau S1 dan D4 jenjangnya next S2. Sehingga minimal terdapat sebanyak 86.365 pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang perlu melanjutkan pendidikannya ke jenjang pasca sarjana,” ungkapnya.
“Karena itu untuk mengefektifkan kebijakan nasional pembangunan desa diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa melalui bidang pendidikan dengan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa,” lanjut Anna.
Dijelaskan, melalui program RPL desa maka pengalaman kerja sebagai berbagai sumber daya manusia di desa, seperti kepala desa, perangkat desa, pendamping desa, dan pendamping BUMDes, dapat dikonversi dengan mata kuliah di perguruan tinggi. Sehingga setelah melalui proses akademik mereka juga mendapat gelar akademik dari jenjang sarjana S1, S2, atau bahkan S3. (ST10)