SURABAYATODAY ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya memiliki Rumah Potong Hewan (RPH) khusus babi di kawasan Banjar Sugihan. Tempat pemotongan itu kini dipisahkan dari RPH di Pegirian.
Upaya ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Selain itu, relokasi tersebut juga salah satu langkah untuk melakukan penataan kawasan wisata religi Ampel.
Tujuan pemindahan RPH pemotongan dan kandang babi ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam melakukan penataan kawasan Wisata Religi Ampel. Ke depan, RPH di Pegirian akan didesain untuk menjadi tempat kuliner.
Para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitar Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Semampir, akan dimasukkan ke Sentra Wisata Kuliner (SWK) tersebut. Upaya ini pun mendapat dukungan dari Komisi B DPRD Surabaya.
“Supaya kawasan wisata religi Ampel ini bisa semakin bagus,” kata Ketua Komisi B Luthfiyah.
Ia mengatakan pihaknya memberikan support terhadap rencana itu. Namun ia mengingatkan Pemkot Surabaya perlu melakukan sosialisasi terlebih dulu. Maksudnya, PKL yang akan direlokasi harus mengetahui jauh hari rencana itu.
“Harus ada sosialisasi secara persuasif kepada para pedagang,” ujarnya..
Ia menambahkan hal lain yang harus diperhatikan adalah penyediaan tempat relokasi yang layak. “Supaya pedagang bersedia pindah ke tempat yang baru,” terangnya.
Dikatakan, rencana ini pun sudah dikoordinasikan antara Pemkot Surabaya dengan Komisi B. Dalam hearing yang diikuti Bappedalitbang dan Disperindag, salah satu yang dibahas adalah penataan kawasan wisata religi Ampel.
Ditambahkan politisi perempuan ini, penataan ini sudah dikerjakan bertahap. Pada tahun 2023, telah digarap pembangunan pedestrian dan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) tematik.
“PJU di kawasan wisata Ampel disesuaikan dengan tema religi,” ujarnya.(ADV-ST01)






