SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Jess Dutton berkunjung di gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (26/2). Ia ditemui PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Jess Dutton mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan Pj Gubernur Adhy yang hangat. Ia mengatakan, Jawa Timur merupakan provinsi pertama setelah Jakarta sejak ia menyerahkan kredensialnya kepada Presiden Joko Widodo Desember 2023 lalu.
“Ini menunjukkan bahwa Surabaya dan Jawa Timur sangatlah penting. Saya kesini dengan membawa semua tim saya seakan-akan saya memindahkan kedutaan,” katanya.
Selama tiga hari, Dubes Jess akan bertemu banyak sekali kelompok masyarakat. Mulai dari Kadin Jatim, militer, Pangkoarmada, kelompok bisnis, hingga insan pendidikan di perguruan tinggi.
“Tujuan saya ke Jawa Timur juga adalah untuk meningkatkan kesadaran bagi para orang Kanada dan juga orang di Indonesia untuk mempererat hubungan kedua belah pihak. Dan salah satu kunci utama untuk mengembangkan ini ada dalam bidang komersial,” pungkasnya.
Di sisi lain, Adhy Karyono mengatakan PDRB Jawa Timur memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap perekonomian pulau Jawa sebesar 24,9% pada 2023. Tak hanya itu, Jatim juga berkontribusi sebesar 14,2% terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Lebih lanjut disampaikan Adhy, dari sisi investasi Kanada di Jatim sejak tahun 2010 hingga 2023, tercatat terdapat 9 bidang usaha di 2 kabupaten dan kota dengan nilai investasi sebesar US$ 0,4 Juta.
“Mr. Jess tertarik dengan Jawa Timur juga karena melihat indikator-indikator ekonomi yang sangat baik. Sehingga iklimnya bisa mendorong investasi dari Kanada untuk Jawa Timur,” katanya.
Untuk itu Pj. Gubernur Adhy mendorong pengembangan investasi Kanada-Jatim. Ia menilai hal ini akan berjalan baik, mengingat realisasi investasi Jawa Timur tahun 2023 menduduki peringkat 3 dibanding provinsi lain di indonesia dengan angka mencapai Rp 145,1 triliyun atau 10,2% dari realisasi investasi indonesia.
Tak hanya itu, struktur realisasi penanaman modal asing (PMA) Jawa Timur tahun 2023 meningkat 56,3%. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan optimisme investor tetap terjaga kepada Jawa Timur yang merupakan surga investasi dengan nilai incremental capital output ratio (ICOR) lebih rendah dibandingkan rata-rata di Indonesia.
“Setelah ini, Mr. Jess akan berusaha membawa investor-investor dari Kanada untuk bisa masuk ke Jawa Timur. Salah satunya industri olahan, serta transformasi energi seperti konversi gas,” katanya.
“Di sisi pertanian, Jatim memiliki berbagai komoditi unggulan yang juga bisa dikerjasamakan dengan Kanada,” lanjutnya.
Di sisi lain, Pj. Gubernur Adhy juga mengharapkan program Nutrition International (NI) yang pembiayaannya salah satunya dilakukan Pemerintah Kanada dapat dilanjutkan kembali.
Untuk diketahui, Lembaga Nutrition International telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan di tingkat pusat melalui Memorandum of Understanding (MoU) Tahun 2021-2024 guna menjalankan program peningkatan gizi masyarakat di 6 provinsi di Indonesia. Salah satunya yaitu Provinsi Jatim.
Di Jatim, program ini dilakukan sejak tahun 2021 untuk program Konsumsi Garam Beriodium untuk Semua (KGBS) di 7 kabupaten / kota. Diantaranya Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kota Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kab. Sidoarjo, Kab. Lumajang, Kab. Kediri, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep.
Selain itu, ada pula pembelian alat dan peningkatan kapasitas pertanian garam, pemberian obat untuk anemia di 7 kabupaten/kota, serta program lainnya selama 5 tahun terakhir.
“Maka kami berharap berbagai program yang mendukung kebijakan pembangunan Indonesia dan sudah di-MoU-kan bersama Kanada bisa dilanjutkan. Dan beliau juga sudah support untuk ini bisa diteruskan,” tukasnya. (ST02)