SURABAYATODAY.ID, PAMEKASAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar operasi pasar murah dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur di halaman Bakorwil Pamekasan, Rabu (25/10). Gubernur Khofifah menyebut pasar murah ini digelar untuk bisa memenuhi keterjangkauan daya beli masyarakat terhadap bahan pokok utamanya beras.
Pasar murah yang digelar di halaman Bakorwil Pamekasan ini menyediakan beras medium dengan harga jual Rp 52.000/ 5kg atau Rp 10.400/kg dan masing-masing orang maksimal membeli 10 kg beras, 250 kg gula pasir dijual Rp 13.000/kg setiap orang maksimal membeli 1 kg.
Kemudian juga tersedia 900-liter minyakita yang dijual dengan harga Rp 13.000/liter dan setiap orang maksimal membeli 2 liter minyak goreng, lalu juga tersedia 100 kg telur ayam ras dijual Rp 22.000/kg, masing-masing orang maksimal membeli 1 kg.
“Harga di pasar murah ini di bawah HET, sekaligus di bawah harga pasar. Tentu harapan kita adalah bisa memenuhi keterjangkauan daya beli masyarakat, itu yang kita lakukan di berbagai tempat,” kata Khofifah.
Sebagai informasi, harga beberapa komoditi di Pamekasan per 24 Oktober 2023 sebagai berikut beras medium Rp 12.400/kg HET Rp 10.900/kg, gula pasir Rp 15.250/kg HET Rp 14.500/kg, minyakita Rp 15.000/liter HET Rp 14.000/liter, dan harga telur ayam ras Rp 24.750/kg HET Rp 27.000/kg.
Ia mengatakan operasi pasar murah di Bakorwil Pamekasan adalah pasar murah ke-38 yang digelar sejak 1 September 2023. Orang nomor satu di Jatim ini meminta Bupati Walikota bisa memberseiringi program ini dan diikuti lebih komprehensif lagi di masing-masing daerah yang dipimpinnya.
“Semakin banyak operasi pasar murah semakin memungkinkan daya beli itu terpenuhi sesuai dengan kebutuhan rumah tangga masing-masing,” harapnya.
Selain itu ia mengungkapkan bahwa dari September 2022 hingga September 2023 Jatim surplus beras 9,23 persen. Namun demikian ia menyebut harga beras saat ini memang cenderung tinggi. “Kalau beras di Jawa Timur year-on-year September 2022 sampai September 2023 kita ini surplus 9,23%, surplus,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa sampai hari ini Jawa Timur menyuplai logistik ke 16 provinsi di Indonesia Timur. Sekitar hampir 80% logistik Indonesia Timur disuplai oleh Jawa Timur. “Dulu hampir tidak pernah kita mengirim beras ke Sulsel karena Sulsel juga lumbung pangan. Namun per awal September kita juga kirim ke Sulsel, bahkan kita suplai juga ke Riau dan Babel,” urai dia. (ST02)