SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya sebagai rangkaian dimulainya HUT Pemprov Jatim ke – 78 di Gedung Negara Grahadi, Minggu (24/9).
Pataka Jer Basuki Mawa Beya ini akan dikirab keliling ke 38 Kabupaten Kota dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim. Kirab tujuan awal di Kabupaten Bangkalan, dan akan kembali menuju Gedung Negara Grahadi pada 11 Oktober mendatang.
Gubernur Khofifah berharap Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya ini turut membawa misi kebangkitan ekonomi, kebangkitan sosial, kebangkitan budaya, dan kebangkitan pariwisata Jawa Timur.
“Kali ini titik pertama ke Bangkalan, salam hormat kami dari Pemprov Jawa Timur untuk masyarakat dan seluruh jajaran Pemkab Bangkalan, dan begitu seterusnya di seluruh Kabupaten Kota yang dilewati,” katanya.
“Mudah-mudahan kirab pataka ini sukses, lancar, selamat dan bisa membawa misi kebangkitan ekonomi, kebangkitan sosial, kebangkitan budaya dan kebangkitan pariwisata Jatim,” harap dia.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah berpesan agar di setiap Kabupaten Kota yang disinggahi Pataka Jer Basuki Mawa Beya ada tim yang bertandang ke radio untuk melakukan dialog dengan masyarakat sekitar.
Di mana di dalamnya disampaikan pesan-pesan kirab pataka dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jawa Timur dengan seluruh rangkaiannya.
“Sesungguhnya rangkaiannya luar biasa, ada misi bagaimana pariwisata kita bangkit, ada misi bagaimana bersama-sama kita memberantas narkoba, ada misi bersama-sama kita memberantas rokok ilegal, dan seterusnya,” pesannya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan banyak hal yang bisa diberseiringkan di dalam proses kirab pataka Jer Basuki Mawa Beya kali ini.
Karena itu ia meminta sinergi dan kolaborasi yang dibangun oleh Satpol PP dengan berbagai instansi. Sehingga mampu memberikan pemahaman bagi masyarakat luas dan anak-anak muda di Jawa Timur terkait berbagai hal.
“Bagaimana bahaya narkoba, mengenali lebih dalam bagaimana mereka menjaga daya dukung alam dan lingkungan kita , mengenali lebih dalam bagaimana dampak kemarau panjang elnino,” jelasnya.
“Karena kita harus bersiap siaga dengan menyiapkan stok pangan yang cukup, dan kita bersiap siaga untuk bisa menyiapkan irigasi teknis di sektor pertanian kita supaya produksi pangan kita tidak mengalami defisit,” imbuhnya.
Termasuk terkait operasi Sigap Tata Praja (SITAPA), Gubernur Khofifah menyebut bahwa belum banyak masyarakat Jawa Timur yang mengetahui tentang operasi ini. Maka perlu disosialisasikan sambil kirab ke 38 kabupaten/ kota.
Operasi Sitapa sendiri adalah operasi yang dilakukan atas sinergitas Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) dengan berbagai instansi dengan tujuan meningkatkan kepatuhan masyarakat dunia usaha terhadap perda provinsi Jawa Timur dengan pendekatan peduli, preventif, edukatif dan solutif. (ST02)