SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus meninjau Gudang Bulog di kawasan Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo, Rabu (6/9). Khofifah kemudian menjabarkan bahwa pada dasarnya stok gabah dan beras di Jatim cukup.
Bahkan dibanding tahun lalu, produksi padi Jawa Timur pada bulan September 2023 sebesar 520.889 ton GKG atau lebih besar 9,23 % dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yaitu sebesar 481.059 ton GKG.
Namun persoalannya adalah harga Gabah Kering Panen (GKP) naik dari Harga Eceran Tertinggi (HET), sehingga produk akhirnya dalam hal ini beras ikut mengalami kenaikan.
“Itulah kenapa saat ini harga beras di sebagian besar provinsi di Indonesia mengalami kenaikan di atas HET,” katanya.
“Nah sekarang kita bisa melihat stok beras yang dijual dari Bulog itu dijual di bawah HET yakni Rp 9.950,- dimana HET-nya Rp 10.900,” lanjutya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum BULOG Kanwil Jatim, Ermin Tora mengatakan bahwa saat ini stok beras di Bulog Jatim ada 200 ribu ton. Dan masih ada lagi tambahan lebih sekitar 150 ribu ton sehingga saat ini totalnya 350 ribu ton.
“Posisi stok 350 ribu ton ini menurut kami sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Jawa Timur. Termasuk kami juga nanti akan membantu untuk Bulog yang ada di luar Jawa Timur yakni di Pulau Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi,” katanya.
“Kami berharap ini bisa membuat pasar lebih tenang karena kondisinya stok di Bulog cukup sampai dengan akhir Desember juga cukup, sampai awal tahun juga cukup,” pungkasnya. (ST02)