SURABAYATODAY.ID, BENGKULU – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU di Ruang Garuda, Gedung Daerah Balai Raya Semarak, Bengkulu, Minggu, (2/7). Penandatanganan MoU ini mengawali misi dagang dan investasi kedua daerah di bidang pertanian, perkebunan , perikanan dan peternakan.
Inisiatif Khofifah untuk menjalin kerjasama di empat sektor itu direspons baik oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Terlebih, lewat misi dagang, kata dia, menjadi ajang mempertemukan trader dan buyer. Kolaborasi ini dipercaya saling menguatkan potensi yang dimiliki oleh kedua provinsi.
“Misi dagang merupakan instrumen, tapi tidak sekadar bicara bisnis, tapi jauh dari itu yakni bentuk merajut kepentingan anak bangsa,” ujarnya.
Menurutnya ketiga sektor tersebut terbuka peluang untuk dilakukan kerjasama, utamanya di sektor perkebunan mengingat Bengkulu penghasil kopi robusta terbaik secara nasional.
“Bisa dikombinasikan dengan pola-pola semacam itu. Kalau kopinya Bengkulu dan Jatim menyatu, maka masyarakatnya juga semakin menyatu. Termasuk sektor pertanian juga bisa dilakukan karena produksi padi Bengkulu gabah nya surplus,” tutupnya.
Sementara itu, Khofifah mengatakan di sektor perkebunan komoditas kopi dan coklat marketnya luar biasa. Dari 32 jalur tol laut, sebanyak 27 tol laut melewati Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Terakhir, Khofifah mengungkapkan sektor peternakan meliputi banyak hal yang berpotensi untuk dikerjasamakan salah satunya daging sapi potong di Jawa Timur. Terlebih, di Jatim saat ini polulasi sapi terdapat lebih dari 5 juta ekor sapi. Ini karena, di Jatim terdapat BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) milik Kementerian Pertanian yang berada di Singosari Malang. Ini merupakan potensi yang besar apabila bisa dilakukan kerjasama pelatihan agar bisa swasembada daging selanjutnya ekspor pasar ke luar negeri.
“Kultur beternak sudah jadi, teknologi sudah siap. Tinggal bagaimana kekuatan ekonomi baru masyarakat kita untuk melahirkan peternak handal,” ujarnya.
Dari ketiga sektor yang disebutkan, Gubernur Khofifah mengaku ada potensi yang sangat besar untuk dilakukan kolaborasi dan kerjasama antara kedua provinsi. Hasilnya, tidak sekadar meningkatkan roda perekonomian, lebih dari itu mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat.
“Peternakan, pertanian , perikanan dan perkebunan merupakan item yang mampu dibangun partnership untuk kemudian dilakukan penajaman dan identifikasi di masing-masing sektor,” pungkasnya.
Sementara itu, pelaksanaan misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur di Bengkulu yang akan digelar Senin (3/7), diharapkan Gubernur Khofifah akan menjadi momentum untuk menemukenali, mempertajam serta mengidentifikasi berbagai sektor sehingga mampu menumbuhkan roda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi.
“Kegiatan misi dagang diharapkan dapat membantu memperluas jaringan pasar dan memperkenalkan produk unggulan Jawa Timur ke Bengkulu. Sehingga dapat memperkuat potensi perdagangan untuk menunjang perkembangan dan kemajuan di Bengkulu,” tandasnya. (ST02)