SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bojonegoro melakukan kunjungan kerja ke pusat industri penggilingan padi dan penyosohan beras CV 44 Dewi Sri di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem. Kunjungan itu dalam rangka memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan di bulan Ramadan.
Dalam kunjungan tersebut, TPID Kabupaten Bojonegoro memastikan stok dan harga beras. Hal ini sangat penting mengingat kebutuhan makanan yang meningkat di bulan Ramadan.
Analis kebijakan Ahli Muda pada Bagian Perekonomian dan SDA Setda Pemkab Bojonegoro Nafi’atin Ni’mah mengatakan bahwa kunjungan TPID merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas harga beras di pasaran. “Kita ingin melakukan pengawasan dan memastikan ketersediaan beras yang cukup dan harga yang stabil, terutama saat Ramadan,” ujarnya.
CV 44 Dewi Sri merupakan salah satu pusat industri penggilingan padi dan penyosohan beras di Bojonegoro yang menghasilkan beras kualitas medium-premium. Di tempat ini memiliki daya tampung per-hari sekitar 10 truk atau 1.000 ton. CV ini telah menjalin kontrak dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memasok beras sebanyak 500 ton.
Kunjungan TPID disambut dan mendapat respon positif oleh Santoso, pemilik CV 44 Dewi Sri. “Kami sangat senang dengan kunjungan TPID ke lokasi kami. Kami siap membantu dan bekerja sama dalam menjaga ketersediaan bahan pangan dan stabilisasi harga,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro Moch. Rudianto mengatakan berdasarkan banyaknya ketersediaan stok beras di CV 44 Dewi Sri, meski kebutuhan selama Ramadan meningkat, ketersediaan beras akan tercukupi. “Masyarakat tidak perlu panik karena ketersediaan masih ada dan cukup,” ujarnya.
TPID Bojonegoro berkomitmen terus memantau beras dan bahan pangan lainnya. Hal ini untuk memastikan tidak adanya inflasi yang signifikan dan ketersediaannya cukup untuk kebutuhan masyarakat. (ST10)