SURABAYATODAY.ID, TARAKAN – Pemprov Jatim menggelar Misi Dagang dan Investasi dengan Provinsi Kalimantan Utara, di Tarakan Plaza Hotel, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Iwan, acara misi dagang dan investasi kali ini menampilkan total 150 produk unggulan dari kedua provinsi, terdiri dari 50 pelaku usaha dari Jatim dan 100 pelaku usaha dari Kaltara.
“Kemudian hari ini juga akan diselenggarakan penandatanganan MoU antara OPD di Jatim dan Kaltara, pelaku usaha, dan asosiasi,” imbuhnya.
Terdapat 11 PKS antar OPD Jatim dan Kaltara yang ditandatangani pada hari ini, di antaranya antara OPD Jatim dan OPD Kaltara. Yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Prov. Kalimantan Utara, Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jawa Timur dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Prov. Kalimantan Utara, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Kalimantan Utara.
Kemudian Dinas Perkebunan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Kalimantan Utara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jawa Timur dengan Dinas Pariwisata Prov. Kalimantan Utara, Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kalimantan Utara, Dinas Kehutanan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Utara.
Lalu DPMD Prov. Jawa Timur dengan DPMD Prov. Kalimantan Utara, DPMPTSP Prov. Jawa Timur dengan DPMPTSP Prov. Kalimantan Utara, Dinas Peternakan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Kalimantan Utara, dan yang terakhir BKD Prov. Jawa Timur dengan BKD Prov. Kalimantan Utara.
Tak hanya dari unsur pemerintahan, Perjanjian Kerja Sama juga diselenggarakan antara unsur pelaku usaha asosiasi pengusaha di kedua provinsi.
Sekdaprov Kaltara Suriansyah mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan kontribusi daerah dalam perekonomian nasional. Ia menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan Malaysia dan memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang luar biasa terutama pada sektor pertambangan minyak bumi gas alam dan batubara dan energi baru dan terbarukan.
“Kami terus berusaha cepat merespons peluang yang bisa meningkatkan posisi yang memungkinkan untuk menawarkan produk untuk dijual ke pasar internasional sangat besar. Baik sebagai tempat transit maupun tempat terjadinya transaksi,” ungkapnya.
“Sebab kami berada di antara segitiga emas yang menghubungkan Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Malaysia. Jadi menguntungkan karena dapat dijadikan Kalimantan tempat transit maupun terjadinya transaksi,” tambahnya.
Selain itu, Provinsi Kalimantan Utara juga tengah membangun Proyek Strategis Nasional sesuai Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan dan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI).
Sekdaprov Kaltara Suriansyah juga meminta kepada jajaran OPD dan BUMD yang baru saja menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk bisa memanfaatkan momentum ini agar dapat mengembangkan hubungan perekonomian antara Kaltara dan Jatim. Sebagai provinsi yang baru saja dibentuk pada tahun 2012 lalu, Sekdaprov Kaltara Suriansyah bermaksud untuk menimba ilmu dan belajar dari keberhasilan Jatim selama ini.
“Saya meminta kepada seluruh institusi dan organisasi yang menandatangani perjanjian kerjasama segera menyusun rencana aksi dan langkah-langkah implementasi dari rencana yang telah disepakati bersama. Sehingga dalam waktu dekat akan memberikan dampak bagi peningkatan perekonomian,” tandasnya. (ST02)