SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Program Surabaya Bergerak mulai terlihat nyata keberhasilannya. Program yang tidak hanya bergerak dalam bidang kerja bakti itu, ternyata mampu menggerakkan warga Surabaya untuk terus guyup rukun dan menguatkan rasa gotong royongnya.
Salah satu bukti adalah program Dandan Omah atau bedah rumah atau biasa disebut pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Yang terbaru, Yayasan Manarul Ilmi (YMI) ITS bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membedah rumah milik keluarga Zainal Arifin di RT 04 RW 03 Kelurahan Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo.
Setelah pembangunan rumah selesai, Wali Kota Eri Cahyadi bersama jajaran pengurus YMI ITS menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada keluarga. “Alhamdulillah, dari pembangunan ini mulai terasa betul bahwa Surabaya sekarang ini tidak hanya dibangun oleh pemerintahan. Tapi, warganya dan semua elemen masyarakat ikut bergerak. Alhamdulillah program Surabaya Bergerak di tahun 2023 ini semakin terlihat nyata,” katanya.
Eri menegaskan bahwa program Surabaya Bergerak itu tidak hanya persoalan kerja bakti yang rutin digelar setiap minggu pagi. Lebih dari itu, semua elemen masyarakat saling bersinergi untuk membangun Surabaya secara bersama-sama.
Program tersebut ternyata gayung bersambut. Alhasil, saat ini sudah ada Dandan Omah yang dilakukan oleh YMI ITS, sebelumnya juga ada dandan omah yang dilakukan oleh perusahaan, dan ada pula dari gereja. Bahkan, sudah banyak perusahaan yang menjadi orang tua asuh anak stunting, dan menjadi orang tua asuh untuk beasiswa warga yang tidak mampu.
“Ya inilah Surabaya Bergerak! Jadi, yang dimaksud bergerak adalah dari semua elemen masyarakat saling bersinergi karena insyaallah sinergi kuat, Surabaya pasti jadi hebat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua 1 YMI ITS Adi Dharma menjelaskan dipilihnya rumah keluarga Zainal karena tidak lepas dari lokasinya yang masih berada di sekitar ITS. Apalagi YMI ITS yang didirikan oleh seluruh mantan Rektor ITS ini memiliki beberapa program yang tujuannya untuk keagamaan, kemanusiaan dan pendidikan.
“Nah, untuk kemanusiaan ini salah satunya melalui program bedah rumah dan ini ternyata selaras dengan program Dandan Omah yang merupakan salah satu program pemkot, sehingga kita berkolaborasi dan ini melengkapi program Dandan Omah milik pemkot. Ke depan kita juga siap berkolaborasi lagi dalam bidang kemanusiaan,” katanya.
Setelah menerima kunci rumah yang baru dibedah itu, Zainal Arifin yang didampingi istrinya, Nur Mahmudah, mengaku bersyukur dan bahagia karena rumahnya tidak lagi bocor. Ia juga menyampaikan terimakasih telah membantu membedah rumahnya.
“”Kini kami bisa tenang meskipun turun hujan, kini rumah tembok kami sudah dari tembok sama seperti orang-orang. Sekali lagi terimakasih banyak. Semoga Allah yang membalas semuanya,” pungkasnya. (ST01)