SURABAYATODAY.ID, BONDOWOSO – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendorong penggunaan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) bisa disegerakan dan dimaksimalkan. Hal ini utamanya untuk relokasi warga yang terdampak banjir di Bondowoso.
“Saya minta bisa disegerakan relokasi menggunakan anggaran BTT untuk bencana alam seperti ini. Tolong Pak Wakil Bupati dan Pak Bupati berkoordinasi dengan BPBD Provinsi supaya proses pengelolaan dana bisa disegerakan baik BTT bersumber dari kabupaten maupun provinsi,” ujarnya.
Ia pun mengimbau semua Kabupaten di Jatim yang lokasinya rentan terdampak bencana untuk siaga menyiapkan berbagai langkah mitigasi. Tak cuma itu, masyarakat dapat bergotong-royong melakukan upaya pencegahan banjir dengan menanam varietas tanaman yang menguatkan tanah.
Saat ini, guna menjawab kebutuhan warga yang mengungsi, BPBD Jatim dan Tagana Bondowoso telah mendirikan dapur umum di Masjid At Taqwa. Dapur umum ini bisa menyediakan lebih dari 800 porsi makanan sekali masak. Dapur umum akan disiagakan hingga tujuh hari ke depan.
Di sisi lain, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menyatakan kesiapannya untuk senantiasa turun tangan dalam penanganan bencana ini. Ia pun mengimbau masyarakat untuk selalu bahu membahu dalam membantu prosesnya.
“Kami dari TNI dan Polri sangat siap membantu menangani bencana ini, apalagi akibat lumpur yang turun dari atas. Saya harap masyarakat juga kompak dalam penanganan ini. Kami mewakili pemerintah memastikan bahwa bantuan untuk diberikan pada masyarakat sudah kami siapkan,” ia menegaskan.
Usai memastikan bahwa kondisi aman terkendali, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto bersyukur atas laporan cepat dan sigap masyarakat dalam merespon bencana banjir bandang ini sehingga kerusakan lebih lanjut dapat dimininalisir.
“Kami bersyukur masyarakat secara cepat merespon bencana yang terjadi sehingga semua dapat ditangani dengan sigap dan baik,” ucapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan dari BPBD Jawa Timur, Kecamatan Ijen diguyur hujan sejak Minggu (12/2) pukul 09.00 WIB. Curah hujan semakin tinggi pada pukul 15.00 WIB. Kemudian pada pukul 18.25 WIB terjadilah banjir bandang.
Banjir bandang yang disertai material ranting kayu dan pasir tersebut melanda dua desa di Kecamatan Ijen yakni Desa Kalisat dan Desa Sempol. Di Desa Kalisat terdapat 79 Kepala Keluarga (KK) atau rumah yang terdampak. Mereka berada di Dusun Sumberayu 23 KK, Dusun Kampung Baru 54 KK, dan Dusun Taman Kembar 2 KK.
Selain itu, banjir bandang juga membuat 2 bangunan sekolah, 1 kamar mandi umum, dan satu musala tertimbun material lumpur sisa banjir bandar. Sedangkan di Desa Sempol terdapat 16 KK / rumah yang terdampak. Korban terdampak berada di Dusun Sempol II sebanyak 10 KK dan sisanya berada di Dusun Pesanggrahan. Tak hanya itu, banjir bandang juga membuat 2 bangunan sekolah dan 1 gedung KUA di Desa Sempol rusak. (ST02)