SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo menegaskan pentingnya peran bidan dalam penurunan stunting. Karena peran bidan dalam mendampingi dan memberikan penyuluhan pada ibu hamil, tingkat stunting di Jawa Timur saat ini bisa turun di bawah 20 persen.
“Ada yang bilang bidan bukan segalanya, tapi tanpa bidan BKKBN bukan apa-apa. Jatim mengalami penurunan yang sangat signifikan, yaitu turun 4,2 persen menjadi 19,2 persen pada tahun 2022, angka ini di bawah 20 persen dari sebelumnya,” ungkapnya.
Hal itu disampaikannya saat dalam Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (11/2).
“WHO mengamanahkan bahwa masimal angka stunting adalah 20 persen. Sebagai provinsi yang angka stuntingnya besar, tapi bisa turun di bawah 20 persen, saya rasa ini perkembangan besar,” tambah dia.
Sementara itu, Presiden Direktur Dexa Medika V Hery Sutanto pun mengatakan bahwa sinergi antara banyak pihak, terutama pemerintah dan swasta, akan sangat berpengaruh bagi tingkat edukasi serta literasi seputar stunting.
Pihaknya optimistis bahwa bersama Pemprov Jatim dan BKKBN, Dexa Medika akan dapat berkontribusi dalam kesehatan ibu hamil dan generasi mendatang.
“Dukungan dan peran swasta juga diperlukan dalam upaya ini. Kita akan terus melanjutkan upaya-upaya penurunan stunting ini sesuai dengan arahan BKKBN dan gubernur,” pungkasnya. (ST02)