SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya berkomitmen penuh menyediakan layanan dan fasilitas transportasi yang ramah, aman, dan nyaman bagi pelajar di Surabaya. Salah satunya, melalui sembilan armada bus sekolah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bagi pelajar dibawah umur dan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.
Hal ini sebagai upaya dalam mendukung konsep Kota Layak Anak (KLA) untuk kesejahteraan dan perlindungan bagi anak-anak. Serta, turut mendukung program Save Our Student (SOS) guna mewujudkan keamanan, keselamatan, kelancaran lalu lintas, dan menekan terjadinya kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar di bawah umur.
Para pelajar di Kota Surabaya, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) bisa memanfaatkan layanan Bus Sekolah tanpa dipungut biaya atau gratis ini. Mereka bisa melakukan pendaftaran sebagai peserta Bus Sekolah di kantor Park and Ride Lantai 2, di Jalan Mayjend Sungkono No. 12 Kota Surabaya dengan membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK), pas foto 4×6, fotokopi Kartu Pelajar untuk mendapatkan Kartu Bus Sekolah.
“Dishub sudah menyediakan lima titik kumpul keberangkatan. Titik tersebut ada di setiap wilayah Surabaya menuju ke arah tengah kota di Jalan Wijaya Kusuma,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, Jumat (3/2).
Titik kumpul keberangkatan tersebut adalah kantor Kecamatan Rungkut, kantor Dishub Kota Surabaya, kantor Kecamatan Tandes, Romokalisari, dan Tambak Sarioso. “Lalu dari Tambak Sarioso ke rusun dan akses keluarnya banyak pelajar di situ, kemudian satu lagi dari Tambak Osowilangun ke arah tengah kota,” ujarnya.
Tundjung menjelaskan penyediaan transportasi bus sekolah ini membantu memberikan kemudahan bagi orang tua untuk mengantarkan anaknya. Sehingga, bisa dipastikan mendapatkan pelayanan transportasi yang aman dan nyaman. Mulai dari rumah menuju sekolah maupun sebaliknya.
“Di dalam bus sekolah telah dilengkapi juga dengan mesin tapping, sudah disiapkan perantinya untuk mendeteksi itu, bisa termonitor bahwa para pelajar menaiki bus atau tidak. Khawatirnya mengaku naik bus ternyata tidak,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, penyediaan transportasi bagi pelajar di Kota Surabaya juga bertujuan untuk mencegah para pelajar menggunakan transportasi pribadi, karena masih kriteria usia menggunakan kendaraan bermotor belum memenuhi syarat.
Lebih lanjut, terdapat sembilan armada bus sekolah yang dimanfaatkan sebagai layanan antar-jemput bagi pelajar. Mereka bisa menikmati layanan tersebut mulai pukul 05.30 WIB untuk jam keberangkatan dan pukul 15.30 WIB untuk jam penjemputan.
Satu armada bus sekolah bisa menampung 25 pelajar. “Di tahun ini kami juga berencana menambah lima armada bus sekolah lagi agar bisa menjangkau rute yang lainnya,” imbuhnya. (ST01)