SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Sejumlah tokoh nasional dan pesantren yang berumur lebih satu abad mendapatkan penghargaan dalam anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (31/1) malam.
Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU hadir khusus membacakan nominasi penganugerahan kategori tokoh nasional. Yang kemudian penghargaannya diserahkan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf.
Sederet tokoh yang mendapatkan penghargaan kategori tokoh nasional adalah Ir Soekarno yang diterima oleh Megawati Soekarnoputri, KH Wachid Hasyim yang diterima oleh Firly Wahid, KH Abdurrahman Wahid yang diterima oleh Shinta Nuriyah Wahid dan Usmar Ismail yang diterima oleh Nurudin Ismail.
Atas terselenggaranya malam anugerah 1 Abad NU ini, Khofifah menyampaikan bahwa NU sebagai organisasi besar memegang peranan besar dalam upaya mengembangkan peradaban kemanusiaan.
“NU juga memiliki peran besar dalam upaya perbaikan kehidupan manusia yang berdasar pada Islam ala ahlissunnah wal jamaah,” ungkapnya.
Khofifah yang juga menjabat sebagai ketua harian PBNU ini juga mengatakan bahwa dalam peringatan 1 abad NU yang puncaknya akan digelar pada 7 Februari 2023 mendatang di Sidoarjo adalah momentum untuk memaknai perjuangan para pendahulu sebagai semangat di masa kini dalam menghadapi masa depan.
Termasuk juga kegiatan Anugerah 1 Abad NU yang menurutnya merupakan apresiasi dari PBNU bagi tokoh nasional, tokoh internasional serta pesantren di atas 100 tahun atas jasa dan kontribusi nyata yang sejalan dengan cita-cita NU.
“Momen ini adalah momen Tabarruk atau momen mengais barokah dari perjuangan besar yang telah dilakukan oleh para pendahulu NU,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa peringatan 1 abad NU memiliki 9 kluster kegiatan. “Namun ini bukan hanya sebagai pengingat capaian kita (NU), melainkan juga untuk meningkatkan kembali gerakan perempuan pada NU. Kita harus letakkan kembali perempuan di garis depan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa gelaran Malam Anugerah 1 Abad NU adalah sebagai tanda bahwa masyarakat penganut agama Islam memiliki maqom yakni tabarruk pada ashabul karomah.
“Malam ini jadi malam ngalap barokah kepada seluruh pendahulu. Kami ingin mendapatkan kesempatan untuk dapat berkah besar yang telah dibangun pendahulu kita,” pungkasnya. (ST02)