SURABAYATODAY.ID, TRENGGALEK – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana. Apalagi, dari bulan Oktober – Januari 2023 berdasarkan prediksi BMKG akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan hidrometrologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi.
Hal itu disampaikannya di sela meninjau dampak bencana longsor yang terjadi di Desa Sumurup, Dusun Pule, Kecamatan Bendungan, Kab. Trenggalek.
“Masyarakat harus terus waspada, karena dari bulan Oktober – Januari 2023,” katanya.
Ia menyatakan BMKG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan hidrometrologi. “Hal ini membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi,” imbaunya.
Gubernur Khofifah melalui Baznas Jatim juga memberikan bantuan revitalisasi rumah warga terdampak tanah longsor. Bantuan perbaikan rumah sebesar Rp 15 juta diberikan secara simbolis kepada warga terdampak.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan berupa 400 paket sembako. Serta, beras 500 kg, mi instan 30 karton, terpal 20 pcs, slimut 50 pcs dan paket sandang sebanyak 50 paket.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Moh. Arifin menyampaikan bahwa dirinya bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) tengah membuat sabuk air diatas lokasi longsor sebagai langkah mitigasi awal.
“Sabuk air difungsikan agar air yang mengalir dari atas tidak masuk ke celah-celah retaan yang bisa memicu longsor susulan,” ucap Cak Ipin, sapaan akrabnya
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa lokasi relokasi yang terpilih dimaksudkan agar warga yang direlokasi tidak terputus silaturahminya dengan warga ditempat tinggalnya dahulu.
“Sehingga kita memilih lokasi yang dekat dengan lokasi saat ini tetapi yang lebih yang aman. Terima kasih Ibu Gubernur sudah kerso meninjau lokasi longsor sekaligus lokasi relokasinya,” tandasnya. (ST02)