SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor Test Market UMKM Goes To Singapura asal Jawa Timur berupa produk olahan pangan, di halaman Gedung Jatim Expo Surabaya, Rabu (19/10) sore. Upaya ini dilakukan guna ekspansi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jatim agar makin banyak yang go global atau menembus pasar internasional.
Pelepasan ini ditandai dengan penyerahan produk dan dokumen Ekspor Test Market UMKM produk olahan pangan oleh Gubernur Khofifah kepada kurir ekspedisi, yang turut disaksikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jawa Timur I Padmoyo Tri Wikanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia serta Kepala BPS Jatim.
“Kontribusi UMKM kita sudah mencapai 57,81 % terhadap PDRB Jatim. Kalau pasar ekspornya makin terbuka maka tentu UMKM kita bisa bergerak lebih masif lagi. Jadi test market ini merupakan langkah awal untuk membawa UMKM Jatim ke level yang lebih mendunia,” ungkap Gubernur Khofifah.
Pada pelepasan ekspor Test Market tersebut, ada delapan produk UMKM yang dikirim dari berbagai wilayah di Jatim. Diantaranya, keripik kelapa panggang dari Kab. Pacitan, Olahan snack Coklat Tempe dari Kab. Magetan, Keripik Jamur dari Kab. Pasuruan, hingga Brownies Kering Tempe dari Kab. Ngawi.
Selain itu dikirim pula produk olahan Brownies Kering dari Kab. Tuban, Jamur Tiram Krispi dari Kab. Malang, Olahan Bawang Merah dari Kab. Nganjuk dan Brownies Ketan Cruncy dari Kab. Sidoarjo. Masing-masing pelaku UMKM, diberi kesempatan untuk mengirimkan lima pcs produknya.
“Jadi Ekspor Test Market ini bertujuan juga untuk mengetahui bagaimana potensi produk pangan olahan yang dihasilkan UMKM kita ketika masuk pasar negara lain, tentu harapannya mendapatkan respon positif dan bisa diterima oleh buyer,” jelas Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim.
Dengan tujuan yang disasar adalah Retail Market, lanjut Khofifah, diharapkan juga bisa semakin mendekatkan produk ke market yang lebih luas, bukan hanya melalui perseorangan. Selain itu juga diharapkan dapat membangun reputasi/brand suatu produk, melihat kekurangan dan kelebihan produk, serta untuk memudahkan interaksi dengan pembeli.
Khofifah menambahkan, guna mendukung program UMKM Jatim go global, Pemprov Jatim juga sudah menyiapkan rumah kurasi yang bekerjasama dengan Bank Indonesia. Tujuannya adalah untuk standarisasi produk, agar produk UMKM Jatim semuanya bisa memenuhi standar ekspor.
“Kita juga membuka Kampus UMKM bekerjasama dengan Shopee. Khusus untuk produk mamin bahkan ada kurikulum manajemen first in first out. Yang di dalamnya ada materi lengkap untuk pelatihan pelaku UMKM. Ada Materi terkait pemotretan untuk pasar digital, live streaming dan marketing. Waktunya tiga bulan dan satu bacth 40 orang, semua gratis,” urainya.
Namun, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa tidak semua produk bisa dikirim melalui Ekspor Test Market. Ini karena, Pemprov Jatim sebelumnya telah melakukan seleksi dengan beberapa persyaratan bagi setiap pelaku UMKM yang berminat untuk mengikuti Ekspor Test Market. Persyaratan tersebut diantaranya adalah telah memiliki NPWP, NIB, Sertifikat BPOM, ataupun Sertifikat PIRT serta Sertifikat Halal. (ST02)