SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merotasi dan melantik 320 pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. Ia menyampaikan pesan khusus yang perlu dicamkan oleh para pejabat pemkot itu.
Pesan itu adalah berupa larangan. Yakni pejabat itu dilarang untuk tidak mengatakan ‘akan disampaikan ke Pemkot Surabaya’.
Menurutnya, para pejabat itu adalah warga Kota Surabaya. Pemkot Surabaya adalah jubah, rumah bagi para pejabat itu. Bahkan, para pejabat itu menangis, bersedih dan bahagia dengan mengatasnamakan Pemkot Surabaya. Yang perlu diingat juga adalah pendapatan para pejabat itu berasal dari pajak warga Kota Surabaya.
“Berarti kalau ada masalah di bawah, jangan pernah mengatakan bahwa nantinya akan disampaikan kepada Pemkot Surabaya. Lha ini tidak jelas, wong pejabat pemkot mengatakan seperti itu. Pemkot Surabaya itu adalah rumah kita, baju kita, kalau kita bilang seperti itu, berarti kita merusak baju kita, merobek baju kita sendiri,” jlentrehnya.
“Jadi, pejabat Pemkot Surabaya tidak boleh ngomong seperti itu, inilah yang berulang kali saya sampaikan tadi,” tegasnya.
Bagi Wali Kota Eri, pelayanan publik itu kalau ada masalah warga disuruh duduk, dan pejabat itulah yang mencoba menghubungi dinas, tidak lagi disuruh keliling ke dinas-dinas.
Karena itu, Wali Kota Eri meminta ke depannya semua pelayanan harus berhenti di kelurahan. Perintah ini juga berulang kali disampaikan dalam sambutan Wali Kota Eri ketika melantik para pejabat itu.
“Saya juga berharap teman-teman terus berinovasi dan bersinergi untuk kebahagiaan dan kesejahteraan warga Kota Surabaya,” pungkasnya. (ST01)