SURABAYATODAY.ID, JEMBER – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Jember Hendi Siswanto, blusukan ke kampung nelayan di kawasan TPI Puger Jember, Senin (19/9). Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi sekaligus akibat adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Keduanya datang untuk menyalurkan program perlindungan sosial. Ada 50 nelayan di sekitaran TPI Puger yang menerima bantuan sosial Rp 600 ribu dari Gubernur Khofifah. Bantuan sosial tersebut disalurkan dalam dua tahap dengan besaran masing-masing tahap Rp 300 ribu untuk dua bulan.
Khofifah menyatakan Pemprov Jatim telah menganggarkan dana senilai Rp 257 miliar untuk bantalan sosial itu. Untuk menghindari tumpang tindih data, secara khusus dirinya meminta percepatan dan keseriusan dari Pemkab dalam melakukan verifikasi data para penerima bantuan.
“Kalau misalnya nanti Pak Bupati akan menyiapkan verifikasi data nelayan supaya tidak tumpang tindih datanya, maka itu akan sangat mempercepat proses penyaluran bansosnya,” imbuhnya.
Bantalan sosial juga diserahkan untuk masyarakat terdampak di sektor transportasi. Bantalan sosial yang diberikan Pemprov Jatim berupa pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 100% bagi pengemudi Angkot dan Ojek Online.
Gubernur Khofifah menyatakan bahwa para pengemudi angkot dan ojek online di daerah harus disisir menyeluruh untuk membantu akses mereka ke UPT Bapenda terdekat.
“Pada dasarnya semua ojek, baik tradisional dan online, punya hak yang sama, cuma harus ada verifikatornya. Kemarin di kantor Bapenda Jember kami juga melakukan hal yang sama hari ini juga melakukan hal yang sama. Bedanya jika ojol ada aplikatornya. Jika non online butuh verifikator,” tutur Khofifah.
Selain bantuan sektor transportasi, turut diserahkan pula Bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) secara simbolis diberikan kepada tiga orang. Khofifah menyerahkan langsung bantuan Rp 600 ribu yang diberikan dalam dua tahap, masing-masing Rp 300 ribu untuk dua bulan.
Pada dasarnya mereka saat ini telah menerima tiga ratus ribu per bulan. Saat ini mendapat top up 600 ribu cair bulan Septembet dan November. Sedangkan, di bidang kesehatan, turut disampaikan pula bantuan sosial pencegahan stunting kepada perwakilan sepuluh orang balita.
Turut diserahkan bantuan zakat produktif senilai masing-masing Rp 500 ribu, kepada 50 orang pelaku UMKM Ultra Mikro di kawasan yang sama.
Pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan zakat produktif ini mayoritas adalah pedagang ikan di pasar ikan Puger. Menurut Gubernur Khofifah mereka merupakan sektor yang paling rentan terdampak, sehingga harus diberi bantalan sosial agar terhindar dari ancaman jeratan rentenir.
“Penyampaian program zakat produktif Rp 500 ribu bagi pelaku usaha ultra mikro ini dilakukan karena pelaku usaha Ultra mikro ini yang paling rentan terhadap kemungkinan terjerat rentenir,” jelas Gubernur Khofifah.
Melalui berbagai macam variasi bantalan sosial yang diberikan tersebut, ia berharap agar bisa memberikan efek pada pengendalian angka inflasi di daerah. Program-program yang diusung pemkab dan pemkot juga diharapkan bisa berseiring dengan program dari pemerintah pusat. Sehingga semua lini bergerak bersama.
Merespon arahan Gubernur Khofifah, Bupati Jember Hendi Siswanto menyampaikan Pemkab Jember telah menyiapkan bantuan berupa BLT dan sembako yang diperuntukkan bagi 260.000 KK di seluruh Jember. “Pembagian BLT dan bantuan Sembako ini sudah mulai kita lakukan secara bertahap hingga Desember mendatang,” kata Bupati Hendi. (ST02)