SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kya-Kya Kembang Kepun kembali hidup lagi. Ini setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn ini, Sabtu (10/9) malam.
Hadir dalam acara peresmian itu Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Tanjung Perak, beserta Forkopimda Kota Surabaya. Hadir secara khusus pada saat itu adalah Dahlan Iskan. Acara juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah beserta sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya lainnya.
Dalam acara tersebut, warga Kota Surabaya sangat antusias menyambut peresmian wisata itu. Mereka tumplek blek di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Tak hanya menyaksikan peluncuran Kya-kya Reborn, namun warga juga terlihat menikmati berbagai menu produk UMKM yang berjejer di jalan tersebut.
Peresmian Kya-Kya Reborn itu ditandai dengan penabuhan tamborin yang dilakukan oleh Wali Kota Eri beserta Forkopimda Surabaya dan juga berbagai stakeholder yang hadir. Saat itu, rombongan ini juga sempat menaiki becak hias mengelilingi rumah abuhan dan juga klenteng. Eri beserta Forkopimda Surabaya juga mengelilingi dan merasakan berbagai produk UMKM yang ada di stand-stand UMKM.
Eri bersyukur bisa melaunching Kya-kya Reborn yang bertepatan dengan bulan purnama. Menurutnya, tanggal baik bagi orang Cina untuk memulai suatu pekerjaan, perdagangan dan usaha adalah di bulan purnama.
“Makanya, saya berharap dengan dilaunchingnya Kya-Kya Rebon di bulan purnama ini, tidak hanya jadi tempat yang dibuka lalu setelah itu selesai, tapi saya yakin Kya-Kya ini akan seperti Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas yang terus menjadi ikon Surabaya. Apalagi, kita bisa melihat dan mendapatkan makanan khas Cina, karena memang kampung Pecinan ya,” katanya.
Di Wisata Pecinan Kembang Jepun itu, nanti para pengunjung bisa menaiki becak untuk menelusuri sejarah Pecinan dulu, ada rumah abuhan dan juga klenteng. Di samping itu, pengunjung juga bisa menikmati makanan khas Pecinan.
“Saat ini sudah ada 60 UMKM yang sudah berjualan, dan yang membuat saya bangga, 30 UMKM di antaranya berasal dari UMKM warga sekitar sini,” katanya. (ST01)