SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menghadiri sekaligus memberangkatkan Kirab Pusaka Ki Andong Sari, Senin (1/8). Kirab dilaksanakan dalam rangka memperingati Haul Ki Andong Sari yang ke-240.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kelurahan Ledok Kulon ini dihadiri pula oleh Forkopimcam, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat. Start kirab digelar di halaman kantor Kelurahan Ledokkulon.
Ketua Panitia Heri Sus yang juga Ketua Paguyuban Pemakaman Makam Umum Islam (PPMUI) mengatakan peringatan Haul ki Andong Sari merupakan kegiatan tahunan dari PPMUI. Dala peringatan Haul ke-240 ini, pihaknya menyelenggarakan kegiatan yang meliputi Tahtimul Qur’an, penyerahan pusaka, kirab pusaka, tahlil bersama dan dilanjutkan pengajian umum.
“Kegiatan PPMUI ini untuk melestarikan budaya. Salah satunya melaksanakan Haul, Tahtimul Qur’an, tahlil bersama warga sekitar dan pelepasan pusaka yang akan dikirab,” terangnya.
Adpun pusaka-pusaka yang dimiliki Ki Andong Sari di antaranya Tumbak Godong Andong, Tumbak Gagak Cemani,
Tongkat Galeh Kelor, Tongkat Menjalin Bang dan Tongkat Menjalin Porong. Selain itu juga Rompi Onto Kusumo, Slempang Kebesaran, Pedang Cekik, dan Kentrung.
Sedangkan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan Ki Andong Sari adalah orang yang hebat. Ki Anding Sari juga orang yang menjadikan panutan.
Dikatakan, dalam Haul ke-240 ini membuktikan sejarah yang panjang. Sehingga dengan hal tersebut semestinya memberikan motivasi agar hidup bermasyarakat juga bermanfaat untuk orang lain.
“Mari hidup kita isi dengan energi yang positif, saling tolong menolong, karena semuanya akan kembali kepada alam baka, maka apa yang kita lakukan agar dapat memberikan manfaat seterusnya kepada masyarakat,” ujar Bupati Anna.
Sekilas sejarah perjalanan, pada tahun 1742 Ki Andong bertemu dengan Mbah Sari. Kemudian dua nama tersebut digabung menjadi Andong Sari. Pada tahun 1753 istri Ki Andong Sari (Mbah Sari) wafat dan berikutnya tahun 1759 Ki Andong Sari juga wafat. (ST10)