SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Tugu Pahlawan (Tupal) Fashion Night mewarnai kemeriahan Kick Off 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis (28/7) malam. Peragaan busana ini menjadi sangat menarik lantaran busana yang ditampilkan merupakan hasil karya desainer asal pondok pesantren. Yakni Ning Ficky Aisya istri Ra Nasih dari Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan dan Listya Ayu Qudus.
Uniknya, selain diperagakan oleh model profesional, karya desainer ini juga diperagakan oleh Gawagis dan Nawaning seperti Gus Haris dan Ning Marisa (Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo), Gus Ahmad dan Ning Sheila (Ponpes Lirboyo Kediri), dan Lora Nasikh dan Ning Vikcy (Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan).
Bahkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta istri, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan dan istri, serta Rektor Unesa Prof. M. Nurhasan juga tampil dalam Tupal Fashion Night.
Selain peragaan busana, Kick Off 1 Abad Harlah NU dengan tema Harmoni, Kolaborasi, dan Inovasi ini semakin berkesan dengan tampilnya sejumlah kyai dalam membacakan puisi.
Di antaranya ialah pembacaan puisi oleh Ketua Umum MUI Jatim KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH. Marzuki Mustamar dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH. Saad Ibrahim. Tak hanya itu, ada juga penampilan dari lintas agama yakni Barongsai dari Klenteng Boen Bio Kapasan, Surabaya.
Kick Off ini ditandai dengan penekanan screen tablet oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama wakil Rois Syuriah PWNU Jatim KH. Agoes Ali Masyhuri, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Ketua Panitia 1 Abad NU Jatim KH. Abdussalam Sochib dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Konsep harmoni, kolaborasi dan inovasi juga terlihat dari penampilan paduan suara dari Polrestabes Surabaya yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon. Kemudian ada penampilan 100 Ishari Milenial dari SMA-SMK Sunan Kalijogo Jabung, Malang. Sampai dengan Tugu Pahlawan Fashion Night.
Sementara itu, Ketua Panitia 1 Abad NU Jatim yang juga Wakil Ketua PWNU J atim KH. Abdussalam Sochib mengatakan bahwa perjalanan 100 tahun NU merupakan pertanda dari perubahan peradaban. Perubahan gaya hidup dan pembaharuan dalam mengenalkan Islam sebagai agama. Untuk itu, PWNU Jatim mengusung narasi dari pesantren untuk peradaban dan perdamaian dunia.
“Kami mengambil tema harmoni kolaborasi inovasi. Dengan harmoni stabilitas negeri akan terjaga, msyarakat akan tenang melakukan ritual keagamaan. Dengan harmoni kami Warga NU juga akan melaksanakan istighosah kubro bersama 1 juta nahdliyin pada 12 Februari 2023 sebagai puncak 1 abad NU dengan aman, tenang dan damai,” katanya.
“Harmoni malam hari ini kita visualisasikan dengan penampilan paduan suara dari Polrestabes Surabaya yang personilnya dari lintas agama. Terima kasih juga nanti kita akan saksikan penampilan barongsai dari Kapasan. Kolaborasi ini menumbuhkan simpati dan empati kepada sesama serta menyadarkan kita untuk makin kuat dan kokoh sebagai bangsa,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Kota Surabaya dengan NU tidak bisa dipisahkan. Melalui acara kick off 1 Abad NU ini ia berharap di seluruh kota Surabaya bisa digaungkan Ahlussunnah Wal Jamaah.
“Kami juga berharap doa dari para kyai, para masyayikh Kota Surabaya bisa terus bergerak membagun peradaban dan memberikan yang terbaik kepda NU. Semoga NU semakin besar dan berkembang dan memberikan semangat bagi kami warga kota Surabaya untuk menciptakan perdamaian,” pungkasnya. (ST02)