SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Mahasiswa program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Kabupaten Bojonegoro di Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengikuti kuliah bersama praktisi bidang kemasyarakatan. Kuliah bersama ini diharapkan menambah keilmuan mahasiswa terkait ilmu-ilmu sosial.
Kuliah bersama praktisi ini bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Kegiatan digelar tiga hari, mulai Senin (18/7) hingga hari Rabu (20/7) lalu. Kuliah bersama praktisi ini berlangsung secara daring melalui platform zoom meeting.
Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi, Nur Hidayah, mengatakan kuliah bersama praktisi ini dapat digunakan oleh mahasiswa untuk mendapatkan tambahan ilmu kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengalaman kepada para mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi dan menganalisis terkait kajian-kajian sosiologi.
Hari pertama, kuliah bersama praktisi mengambil tema Riset Berbasis SDGs Desa dalam Aspek Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dengan narasumber Dr. Suprapedi. Narasumber merupakan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia.
Kuliah hari kedua mempelajari tentang Profil Kepala Desa dan Perangkat Desa sesuai dengan Aspek Pendidikan Karakter, Etika, Politik Demokrasi dan Masyarakat Sipil. Sebagai narasumber Dr. Sugeng Hariyono, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri.
Sedang hari terakhir pokok bahasan mengenai Tren Kajian Sosial di Pedesaan dengan narasumber Katiman Kartowinomo, selaku Asisten Deputi Revolusi Mental Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dengan diselenggarakannya kuliah bersama praktisi selama tiga hari berturut-turut, diharapkan dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu bagi para mahasiswa baik mahasiswa program RPL maupun mahasiswa Pendidikan Sosiologi.
“Kuliah bersama praktisi ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan membangun nalar kritis yang berkaitan dengan kajian-kajian ilmu sosial,” terangnya. (ST10)