SURABAYATODAY. ID, BOJONEGORO – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro mengikuti Jatim Kominfo Festival (JKF) 2022. Event ini berlangsung empat hari mulai Senin (25/7) hingga Kamis (28/7) mendatang dan digelar di Balai Kota Among Tani, Kota Batu
JKF 2022 ini mengambil tema Optimis Jatim Bangkit dengan Akselerasi Transformasi Digital. Kadis Kominfo Provinsi Jatim Hudiono dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan JKF dilatarbelakangi dengan komunikasi dan informasi publik yang menjadi tulang punggung utama institusi pemerintah sebagai informasi keberhasilan program pemerintah.
Saat ini, lanjut Hudiyono, masyarakat menginginkan informasi tepat dan cepat yang berkenaan dengan program pemerintah yang dekat dengan masyarakat. Untuk itu pemerintah harus terus berbenah meningkatkan percepatan informasi.
“Beberapa di antaranya melalui media online dan media sosial sebagai saluran percepatan informasi,” katanya.
Dengan adanya peralihan TV analog ke siaran TV digital juga menjadi ruang besar untuk melakukan komunikasi publik sekaligus meningkatkan literasi digital.
“JKF merupakan transformasi dari Pekan KIM. dengan inovasi di bidang komunikasi dan informatika khususnya pemerataan infrastruktur TIK,” tambah dia.
JKF diharapkan mampu menjadi etalase bagi kemajuan komunikasi seperti perluasan digital melalui jaringan. Tujuannya adalah mempublikasikan inovasi komunikasi publik, teknologi, serta pengelolaan data statistik. Selain itu juga menyajikan informasi murah dan mudah di akses sebagai diseminasi publik melalui konten positif yang mengungkit ekonomi lokal.
“Kegiatan ini bersamaan dengan rangkaian kegiatan seperti workshop, rakor ataupun kegiatan kominfo lainnya,” pungkasnya.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memaparkan dunia komunikasi dan informasi memegang peranan penting terutama peran informasi dan informatika. Pelaksana literasi digital sudah menjadi program nasional. Melalui SPBE mampu mengintegrasi seluruh kebijakan.
“KIM menjadi talenta kreatif di dunia broadcast. Mereka menjadi ujung tombak sumber informasi di tingkat masyarakat,” katanya.
Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, materi JKF sangat banyak. Sehingga harus diurai, dibreakdown dan disiapkan karena berkaitan dengan startup.
“Berapa target startup di Jatim dan digital ekosistem untuk UKM kita,” tandasnya.
Prediksi Jack Ma, kata Gubernur, di 2030 yang disampaikan melalui World Economic Forum bahwa backbone (tulang punggung) ekonomi dunia 80 persen bergantung pada UMKM. UMKM di dunia 80 persen bakal menjadi e-commerce dan 99 persen akan menjadi online.
“Bagaimana kita menghadapi digital untuk UKM, kenapa diperlukan penguatan? Karena 57,81 persen kontribusi PDRB di Jatim dari sektor UMKM,” ucapnya.
Maka, pola dalam pengembangan startup diperlukan. Tugas pemerintah untuk menjaga, mengawal dan merealisasikan tranformasi digital. Bahwa, transformasi informasi yang menjaga dan mengawal kesatuan RI. Untuk itu, Gubernur berharap terbangunnya kolaborasi satu dengan lain yang saling menguatkan.
“Untuk itu kita perlu konten positif yang membangun, produktif, dan semangat,” ujar Khofifah. (ST10)