SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Praktik bank titil atau rentenir masih ada di kawasan pedesaan. Tak jarang banyak pasangan suami-istri (pasutri) yang bertengkar, gara-gara terjerat utang.
Berangkat dari hal tersebut, di Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, dibentulah Badan Usaha Milik Desa. Badan usaha yang dikenal dengan sebutan BUMDes ini digadang bisa membantu memulihkan perekonomian warga.
Kades Tumbrasanom Juminto mengatakan target adanya BUMDes adalah bagaimana menggerakkan ekonomi desa. “Sekaligus gerakan ekonomi desa dari BUMDes ini bisa juga mendapatkan pendapatan asli desa,” ujarnya.
Juminto menjelaskan, BUMDes memiliki peran agar kantong-kantong pendapatan desa dapat terisi. Dengan demikian bakal menggerakan ekonomi desa, serta bisa menyejahterakan perekonomian warga.
“Karena sangat miris melihat fenomena yang ada di warga, yang banyak utang dengan bunga yang sangat besar. Atas dasar itu saya berinisiatif memanfaatkan dana BUMDes untuk memberikan pinjaman ke warga,” lanjutnya.
Ia menyatakan pihaknya membaca peluang bahwa BUMDes ini bakal bermanfaat bagi warga. Diharapkan BUMDes mampu meningkatan kesejahteraan masyarakat dan hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian desa yang semakin mandiri nantinya.
“BUMDes Tumbrasanom membantu mereka yang terlilit hutang dan melunasi utang mereka di bank harian (bank titil) serta koperasi untuk dialihkan ke BUMDes dengan bunga rendah,” terang dia.
Juminto memaparkan berdirinya BUMDes ini sudah terbukti. Ini dapat dilihat dari nasabah Desa Tumbrasanom yang.meminjam uang ke pihak lain di wilayah Kecamatan Kedungadem semakin berkurang.
“Artinya dengan peran serta BUMDes saat ini masyarakat tidak utang lagi pihak lain yang bunganya tinggi,” tuturnya.
Ia berharap dengan adanya pinjaman dari BUMDes bisa sedikit meringankan beban warganya. Bahkan BUMDes bisa menjalankan fungsi pendampingan jika ada warga kesulitan keuangan dalam usahanya.
“Mayoritas warga yang memiliki utang ke rentenir adalah ibu rumah tangga. Dan biasanya, mereka utang tanpa sepengetahuan suami. Inilah yang membuat rumah tangga mereka berantakan. Terlilit utang dengan bunga selangit,” pungkasnya. (ST10)