SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sebagai bentuk dukungan pengembangan ekosistem industri halal di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meresmikan Bank Syariat Islam (BSI) UMKM Center Jawa Timur. BSI ini berada di Jalan Kartini Surabaya.
Pada momen tersebut, Wagub Emil mencoba langsung seni melukis batik dengan menggunakan canting milik UMKM asal Mojokerto Alur Wiji Batik yang menggunakan bahan baku dari getah tumbuhan. Mantan bupati Trenggalek tersebut juga berkeliling ke berbagai stand UMKM yang ada, di antaranya kerajinan tangan serta beberapa camilan yang merupakan oleh-oleh khas Jawa Timur. Harga produk UMKM dijual beragam, mulai harga Rp 7.500 hingga jutaan rupiah.
Sebagai informasi, BSI UMKM Center Jawa Timur merupakan wadah yang dipersiapkan Bank Syariah Indonesia bagi para pelaku usaha UMKM untuk mendisplay barang dagangannya dengan diberikan fasilitas secara gratis.
Selain itu, diruangan tersebut disediakan pula ruang pertemuan yang disiapkan untuk pelaku UMKM untuk melakukan kegiatan dan juga pelatihan dengan kapasitas 70 orang.
BSI UMKM Center Jawa Timur sendiri merupakan inisiasi ketiga yang didirikan oleh BSI, setelah sebelumnya juga dilakukan di Aceh dan juga DI Yogyakarta.
“Kita ketahui bahwa mendorongan keuangan syariah merupakan salah satu bentuk afirmasi, salah satunya dengan mewadai UMKM yang telah dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia yang saat ini telah memiliki 1.200 cabang dan menjadi bank terbesar ke 7 secara nasional,” ujar Emil.
“UMKM Center adalah suatu bentuk bagaimana saat kebutuhan afirmasi dijawab dan menjadi kekuatan untuk digaungkan membuat BSI menjadi raksasa syariah di Indonesia,” imbuhnya.
Meski di tengah tantangan digital, lanjut Emil, dirinya meyakini bahwa sarana tempat penjualan juga menjadi bagian penting bagi keberpihakan pada UMKM. “Tapi tempat ini akan menjadi sebuah semangat. Ada tantangan tidak mudah bagi UMKM hari ini yakni adalah peta persaingan ketat dengan adanya market place. Artinya rezeki terbagi. Karena pelaku udaha kecil dapat mengakses pasar lebih mudah di sisi lain dapat mengenalkan konsep dapat melalui medsos,” kata Emil.
Karena itu, dengan adanya UMKM Center tersebut diharapkan Emil dapat menjadi jawaban atas tantangan adanya digitalisasi pasar yang cepat. “Tidak mudah kalau tidak ada keberlanjutan,” katanya.
Dengan adanya BSI UMKM Center tersebut menjadi sangat penting bagi Provinsi Jatim, karena dirinya juga berharap hal tersebut dapat mendukung inklusi keuangan syariah. Apalagi, saat ini Jawa Timur juga memiliki Halal Industri yang berada di Sidoarjo.
“Ini tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan ada OJK dan juga perbankan. BSI ikut hadir membangun sebuah afirmasi umkm yang penting,” tutup Emil. (ST02)