• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 22 Juni 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Advertorial

Cara Pemkot Surabaya Atasi Genangan Pusat Kota, Koneksikan Saluran dengan Riol Belanda

by Redaksi
Jumat, 22 Juli 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengecek saluran air bawah tanah di Jalan Kenari.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengecek saluran air bawah tanah di Jalan Kenari.

Mengatasi genangan menjadi salah satu agenda prioritas kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada tahun 2022. Dari hasil pemetaan, pemkot pun telah mengantongi sejumlah wilayah yang mengalami genangan saat datangnya hujan. Mulai dari pemetaan luasan wilayah terdampak hingga elevasi genangan.

 

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Seperti genangan yang terjadi di kawasan pusat kota. Kawasan itu pun telah dipetakan dan mulai digarap penyelesaiannya. Meliputi, pengerukan sedimen, pelebaran dan pendalaman drainase, hingga mengkoneksikan saluran. Selain itu pula, penambahan infrastruktur crossing saluran juga mulai dikerjakan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau langsung proses pengerjaan pelebaran dan pembuatan crossing saluran di kawasan pusat kota pada Senin, 18 Juli 2022 lalu. Titik lokasinya, ada di Jalan Panglima Sudirman – Jalan Embong Kenongo dan Jalan Simpang Pojok – Jalan Simpang Dukuh Surabaya.

Peninjauan itu dilakukannya bersama dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Lilik Arijanto. Peninjuan juga diikuti sejumlah pejabat terkait di lingkup Pemkot Surabaya.

Tak hanya sekadar meninjau pengerjaan saluran, Wali Kota Eri Cahyadi juga berdiskusi dengan jajarannya di lokasi untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan perencanaan. “Kita hari ini sudah mulai mengerjakan titik-titik yang ada genangan,” katanya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, sebenarnya di Jalan Panglima Sudirman, ada riol Belanda yang langsung menuju ke sungai di Jalan Kayoon. Riol Belanda tersebut, salah satunya berfungsi mengalirkan air hujan di pusat kota seperti kawasan Jalan Panglima Sudirman – Jalan Basuki Rahmat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berdiskusi dengan jajarannya di lokasi untuk memastikan pekerjaan pembuatan crossing saluran sesuai dengan perencanaan.

Namun setelah dibangun box culvert di bawah pedestrian, riol Belanda di bawahnya justru tidak difungsikan. Bahkan, setelah dibangun pedestrian, air di kawasan Jalan Taman Apsari (Arca Joko Dolog) dan Jalan Embong Kenongo, mengalir menuju ke arah utara atau Pompa Grahadi.

BACA JUGA:  Komisi C Minta Pemkot Surabaya Segera Atasi Banjir di Perumahan Dosen Untag Semolowaru

“Jadi tidak ada bebannya di riol Jalan Embong Kenongo. Nah, waktu sebelum dibangun pedestrian itu airnya rata. Ketika dibuat pedestrian besar, akhirnya tampungannya besar tidak dimasukkan ke riol Jalan Embong Kenongo,” ujarnya.

Celakanya lagi, saluran yang berukuran 2 meter di Jalan Panglima Sudirman lantas mengecil menjadi 60 sentimeter ketika mengalir ke kawasan Jalan Embong Kenongo. Karena itu, pelebaran saluran di Jalan Embong Kenongo juga menjadi salah satu prioritas yang sedang digarap pemkot.

“Kita akan buat 2 meter dari Jalan Kayoon riolnya sampai dengan Jalan Panglima Sudirman,” tegasnya.

Bukan hanya itu, upaya mengatasi genangan di kawasan pusat kota, juga dikerjakan dari Jalan Taman Apsari (Arca Joko Dolog). Caranya, dengan membagi aliran air menjadi dua sisi. Pertama dialirkan menuju ke Pompa Grahadi. Dan kedua, dialirkan melintasi saluran di Jalan Simpang Pojok dan crossing di ruas Jalan Gubernur Suryo menuju Rumah Pompa Kenari.

“Sehingga air yang ada di sekitaran Arca Joko Dolog (Jalan Taman Apsari) itu nanti tidak terlalu terbebani. Jadi ada dua aliran, bisa masuk ke Rumah Pompa Kenari, bisa masuk ke Pompa Grahadi,” jelas Wali Kota Eri Cahyadi.

Saat peninjauan di Jalan Kenari, pria yang pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga sempat terjun langsung masuk ke dalam gorong-gorong atau riol Belanda yang ada di bawah pedestrian. Hasilnya, ia menemukan saluran box culvert yang dibangun tepat di atas Riol Belanda justru lebih kecil.

BACA JUGA:  Mahasiswa ITS Gagas Elektrolit Padat Baterai dari Bambu Tali

“Setelah saya masuk di dalamnya itu kecil. Makanya saya suruh bongkar karena riolnya besar. Berarti apa? Sekarang (box culvert) yang sudah terbangun tadi itu belum konek semua. Tapi kalau kita lihat dari atas, konek semua,” tuturnya.

Karenanya, selain membangun crossing baru, pemkot juga memprioritaskan pengerjaan pelebaran dan mengkoneksikan saluran dengan riol Belanda di bawah pedestrian. Termasuk di antaranya pelebaran saluran pedestrian di kawasan Jalan Praban. Karena menurutnya, riol Belanda yang ada di kawasan Jalan Tidar – Jalan Kranggan – Jalan Praban, seharusnya terkoneksi menuju rumah Pompa Kenari.

“Ini yang kita perbaiki, seperti riol Belanda yang ada di Jalan Kenari. Kenapa banjir? karena dia (box culvert) tidak ada konek ke arah riol Belanda ini. Kalau dilihat di bawahnya pedestrian itu ada riol sebenarnya, tapi ketutupan box culvert,” terang dia.

Melihat permasalahan yang ada di lapangan, Wali Kota Eri Cahyadi telah meminta DSDABM agar melakukan evaluasi saat membangun box culvert. Ia meminta agar ketika membangun box culvert dan di bawahnya terdapat riol Belanda, maka itu dapat dimanfaatkan.

“Jadi dulu waktu bangun box culvert itu menutup riol. Seharusnya box culvert itu ditinggikan, tapi bawahnya dibongkar sampai tembus (terkoneksi) ke riol. Jadi tingginya tambah 2 meter, plus tingginya riol 3 meter,” bebernya.

Dua pengerjaan crossing saluran itu dilakukan pemkot dengan skema lelang. Di Jalan Embong Kenongo hingga Jalan Panglima Sudirman anggaran yang disiapkan untuk menuntaskan genangan di kawasan itu mencapai Rp15,4 miliar. Sedangkan pengerjaan crossing saluran di ruas Jalan Gubernur dianggarkan Rp3,7 miliar.

BACA JUGA:  Pemkot Siapkan Pengamanan Festival Musik Surabaya Hebat

“Ketika sudah ada pedestrian, terus ada riolnya itu kita lakukan dengan cara swakelola. Tapi kalau buat jalan, crossing dan saluran kita menggunakan anggaran,” ujar dia.

Kedua pengerjaan crossing saluran itu ditarget rampung pada awal Desember 2022. Ia pun juga meminta kepada pihak kontraktor, ketika nantinya lapisan atas belum sepenuhnya rampung, salurannya agar sudah terkoneksi satu dengan yang lain. Sebab, bulan Desember merupakan saat dimana tingginya curah air hujan.

“Saya sudah sampaikan, kalaupun nanti atasnya belum 100 persen, tapi salurannya sudah terkoneksi. Jadi ketika hujan aliran airnya juga sudah bisa terkoneksi satu dengan yang lain,” tegas dia.

Di samping penanganan banjir di kawasan pusat kota, sejumlah wilayah lain juga tak luput dari perhatian Wali Kota Eri Cahyadi. Seperti di wilayah Surabaya Selatan, yaitu kawasan Gayungan – Jambangan. Di kawasan itu, pemkot sedang mengerjakan bozem sebagai tempat penampungan air yang berada di dekat aquatic Jambangan.

Tentu saja penanganan genangan yang dilakukan pemkot di kawasan itu tak hanya fokus pada satu titik melainkan wilayah. Oleh sebabnya, penanganan genangan di kawasan Surabaya Selatan dilakukan dari mulai Jambangan, Gayungan, Jemursari, Rungkut hingga Medokan Ayu Surabaya.

“Insya Allah kita juga mengerjakan di waktu yang sama sampai dengan Desember 2022 itu adalah wilayah selatan. Mulai dari Ketintang sampai Gayungsari, Injoko, sampai kawasan industri Sier juga kita kerjakan. Nanti kita clearing juga untuk Dharmawangsa, karena di sana juga sama,” tandasnya. (ADV-ST01)

Tags: Eri CahyadiPemkot SurabayaRiol BelandaSaluran Air
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Sudah Kedapatan Jualan Minuman Beralkohol Eh Tetap Jualan Lagi

Minggu, 22 Juni 2025
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Wali Kota Surabaya Terbitkan SE Jam Malam, Anak di Bawah 18 Tahun Wajib di Rumah Pukul 22.00 WIB

Minggu, 22 Juni 2025
Jalur Offroad Hutan Cemara, Taman Hutan Raya (Tahura), Pakal dijajal dalam peresmian yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Ingin Wisata Offroad, Di Tahura Pakal Kini Miliki Cemara Pakal Fun dan Adventure

Minggu, 22 Juni 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama putra keduanya Jalaluddin Mannagalli di Peking University

Putranya Diwisuda, Gubernur Khofifah Jadi Tamu Kehormatan di Peking University Tiongkok

Minggu, 22 Juni 2025

Berita Terkini

Sudah Kedapatan Jualan Minuman Beralkohol Eh Tetap Jualan Lagi

Minggu, 22 Juni 2025
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Wali Kota Surabaya Terbitkan SE Jam Malam, Anak di Bawah 18 Tahun Wajib di Rumah Pukul 22.00 WIB

Minggu, 22 Juni 2025
Jalur Offroad Hutan Cemara, Taman Hutan Raya (Tahura), Pakal dijajal dalam peresmian yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Ingin Wisata Offroad, Di Tahura Pakal Kini Miliki Cemara Pakal Fun dan Adventure

Minggu, 22 Juni 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama putra keduanya Jalaluddin Mannagalli di Peking University

Putranya Diwisuda, Gubernur Khofifah Jadi Tamu Kehormatan di Peking University Tiongkok

Minggu, 22 Juni 2025

Hari Krida Pertanian, Gubernur Khofifah: Petani Jatim Harus Inovatif, Tingkatkan Produktivitas Hadapi Tantangan Global

Sabtu, 21 Juni 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In