SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menyelenggarakan Sosialisasi Pelayanan Adminduk secara Daring di Desa (PADD) Tahun 2022. Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan dan mendekatkan layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) sampai tingkat desa/kelurahan.
Sosialisasi ini telah memasuki putaran ke-7 yang digelar Rabu (20/7) di Pendopo Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Sosialisasi dipimpin Bupati Anna Mu’awanah secara daring. Hadir pula secara daring narasumber, Dr. David Yama, M.Sc,MA (Direktur Pendaftaran Penduduk Ditjen Dukcapil Kemendagri) dan Plt. Kadin Komunikasi dan Informatika.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan bahwa pemerintah pusat sudah semakin baik terhadap penyiapan sistem kependudukan. Sebelum ada e-KTP, dulu orang bisa memiliki lebih dari satu KTP.
Namun sampai saat ini sudah berubah semakin baik, sehingga dengan data kependudukan yang single identity berimpact kepada efisiensi, tepat sasaran terhadap beberapa program/kegiatan seperti hibah, bansos dan lainnya.
“Makin baik proses pelayanan yang cepat harus didukung dengan sistem yang kuat. Sistem yang kuat didukung dengan SDM yang mumpuni. SDM yang mumpuni harus berkomitmen terhadap integritas yang tinggi. Jika tidak, data itu bisa bocor kemana-mana dan disalahgunakan, misal oleh yang memegang password. Karena itu, Dinas Dukcapil sudah baik melaksanakan sosialisasi ini,” tutur Bupati Anna.
Dicontohkannya, ada warga yang menanyakan melalui WhatsApp terkait pengurusan Kartu Keluarga (KK) yang mana oleh pihak Dinas Dukcapil diperbolehkan menggunakan softcopy sepanjang itu sesuai aturan dan pemohon tidak menyalahgunakan. Selain itu juga sesuai dengan basis data yang terkunci di sentral data sehingga terhindar dari duplikasi data.
Contoh lain peningkatan sistem digital. Misalnya saat login ke aplikasi e-LHKPN KPK, maka pemilik akun akan mendapat notifikasi melalui email bahwa ada yang login menggunakan akun yang bersangkutan untuk klarifikasi.
“Ini menunjukan bahwa sistem elektronik semakin baik untuk mendeteksi terhadap potensi-potensi kejahatan,” terangnya.
“Khusus di Bojonegoro, kami senantiasa mempercepat pelayanan yang juga diimbangi dengan SDM mumpuni, peralatan canggih, serta operator yang mempunyai integritas tinggi,” tambah Bupati Anna. (ST10)