SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 440/3917/SJ tentang Percepatan Vaksinasi Dosis Lanjutan atau vaksin Booster bagi Masyarakat yang terbit 11 Juli 2022 lalu. Dalam SE ini intinya menyebutkan vaksin booster atau vaksinasi covid-19 dosis ketiga kini menjadi syarat wajib bagi masyarakat untuk bisa menikmati fasilitas dan ruang publik.
Masyarakat yang ingin bepergian mengunjungi wilayah perkantoran, tempat wisata, mal, kawasan perdagangan, restoran maupun area publik lainnya disyaratkan sudah mendapatkan vaksin booster dengan scan aplikasi PeduliLindungi.
Tidak hanya itu, mulai 17 Juli 2022 syarat bagi masyarakat yang ingin menikmati perjalanan dalam negeri juga diwajibkan telah mendapatkan suntikan vaksin booster. Hal itu merujuk pada Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 21 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri Masa Pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per 16 Juli 2022, ketercapaian vaksinasi dosis ketiga di Jawa Timur telah mencapai 6.644.000 orang atau 20,88 persen.
Sementara untuk capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim sejumlah 29.960.329 orang atau 80,6 persen. Dan capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 25.660.256 orang atau 94,14 persen.
Provinsi Jawa Timur hingga hari ini berada pada assesment Level 1. Dan dari 38 Kab/ko di Jatim, per 16 Juli 2022 terdapat 455 kasus aktif.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan, Pemprov Jatim akan terus mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi booster di kabupaten/kota se-Jatim termasuk penguatan kembali kerja sama pentahelix. Orang nomor satu di pemerintahan Jatim ini mengatakan, sinergi pentahelix akan dikerahkan memberikan pembinaan dan pengawasan secara ketat terhadap percepatan vaksinasi booster di Jatim.
“Jadi ada pemerintah, ada kampus, ada private sector, ada masyarakat, ada media. Konsep pentahelix approach ini harus bisa memberikan percepatan terhadap pelaksanaan vaksinasi yang terbaik bagi seluruh masyarakat,” tandasnya.
Gubernur perempuan pertama Jatim itu berharap, lewat sinergi ini, media yang menjadi salah satu unsur pentahelix dapat turut andil dalam tercapainya percepatan vaksinasi booster.
“Semua media baik media cetak, radio dan televisi serta media online/digital dapat dengan optimal menyampaikan pentingnya vaksinasi booster bagi tiap-tiap lapisan masyarakat,” katanya. (ST02)