SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Data Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya mencatat, 62 lembaga yang telah terakreditasi Kemensos RI tersebut berkategori A, B dan C. Dengan rincian, 10 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) mendapat akreditasi A, 40 LKSA akreditasi B dan 12 LKSA akreditasi C.
Untuk mendapat akreditasi tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menyatakan, bahwa Dinsos melakukan pendampingan dan pembinaan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Juga, melalui rencana program Atensi tahun 2022 bagi LKSA berupa bantuan modal untuk usaha Toko Kelontong, Hidroponik hingga budidaya kolam ikan.
“Monitoring LKSA di Kota Surabaya kita lakukan agar terakreditasi semua. Kita dorong agar semua LKSA bisa terakreditasi A,” sebutnya.
Tak hanya itu, perlindungan dan jaminan sosial juga disebutkan Anna masuk ke dalam kontrak kinerja Dinsos Surabaya tahun 2022. Dalam target IKO ini, pihaknya memastikan MBR Surabaya bisa mendapatkan jaminan sosial yang tepat.
“Pada target IKO ini kita juga memastikan data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dilakukan updating setiap bulan melalui Muskel (Musyawarah Kelurahan),” imbuhnya.
Menurut Anna, updating setiap bulan dilakukan karena data MBR bersifat dinamis. Artinya, data tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Hingga Juni 2022, Dinsos mencatat, sebanyak 935.322 jiwa dari 329.145 KK di Surabaya yang telah dilakukan Muskel. Jumlah 329.145 KK tersebut, merupakan hasil dari Muskel yang dilakukan sejak bulan Maret – Juni 2022.
“Jadi, hasil Muskel itu menjadi dasar Dinsos untuk kami sampaikan updating data ke Kemensos,” kata Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya ini.
Selain melalui Muskel, Dinsos juga melakukan rembug kampung sebelum data dari hasil Muskel disampaikan kepada Kemensos. Melalui rembug kampung, RT/RW, Camat, Lurah maupun warga bisa mengusulkan data calon MBR. Dari hasil usulan itu, Dinsos selanjutnya melakukan survei door to door ke lapangan untuk memastikan validitas data usulan tersebut.
“Jadi kita melakukan berbagai langkah agar mendekati data yang valid. Dari data terpadu masyarakat Surabaya (DTMS) yang merupakan bagian dari Muskel, kita adakan lagi rembug kampung,” pungkasnya. (ST01)