SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya memaparkan Indikator Kinerja Operasional (IKO) dalam kontrak kinerjanya. Indikator kinerja tersebut, bertujuan untuk mendukung salah satu visi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tahun 2022, yakni mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Sejumlah IKO Dinsos pada tahun 2022 tersebut, terdiri dari Rehabilitasi Sosial, pendampingan akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) hingga updating data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan sejumlah indikator target kinerja Dinsos pada tahun 2022. Yang pertama adalah rehabilitasi sosial, berupa pengentasan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang saat ini dibina serta ditangani Dinsos melalui Unit Pelayanan Terpadu Dinas (UPTD).
“Salah satu IKO kami adalah untuk bagaimana memberikan pelayanan kepada PPKS melalui UPTD. Juga, melalui reunifikasi, bagaimana kita kembalikan (PPKS) ke keluarganya atau kita pulangkan ke daerah asal,” kata Anna saat menggelar konferensi pers di eks kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (15/7).
Dalam paparannya, Anna menyebutkan, pada tahun 2021, Dinsos menargetkan rehabilitasi sosial menyasar kepada 530 PPKS. Sedangkan tahun 2022, ditargetkan mencapai 891 PPKS dengan asumsi, yakni reunifikasi sebanyak 795 orang dan 96 lainnya dilakukan pembinaan.
“PPKS itu dibina dan ditangani Dinas Sosial melalui sejumlah UPTD,” katanya.
Sejumlah UPTD tersebut, kata Anna, data pada tahun 2022 di UPTD Kampung Anak Negeri Kalijudan sebanyak 62 anak dan Wonorejo 34 anak. Kemudian, melalui UPTD Griya Werdha 185 orang dan Babat Jerawat 43 orang. Sedangkan di Liponsos Keputih, sekarang ini ada 672 orang dari sebelumnya tahun 2021 sebanyak 900 jiwa.
“Salah satu yang kami lakukan di tahun 2022 adalah mereferalkan (mengirim) 200 ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan disabilitas ke berbagai balai rehabilitasi yang ada di luar Jawa Timur. Itu kita dibantu oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI,” jelas Anna.
Selain rehabilitasi sosial, Anna juga menjabarkan, bahwa capaian terhadap akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) pun menjadi target kinerja Dinsos tahun 2022. Setidaknya ada total 122 LKSA yang sekarang ini telah terdaftar di Dinsos. Sedangkan hingga akhir tahun 2021, sebanyak 62 LKSA di Surabaya sudah terakreditasi oleh Kemensos RI.
“Pada tahun 2022 kami akan usulkan 20 LKSA untuk proses akreditasi oleh Kemensos,” papar Anna. (ST01)