SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Surabaya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Pemeriksaan itu baik sebelum (ante mortem) dan setelah (post mortem) penyembelihan yang dilakukan di luar Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R).
Dokter hewan DKPP Kota Surabaya Rizal Maulana Ishaq mengatakan, bahwa pemeriksaan ante mortem adalah memeriksa kesehatan hewan sebelum disembelih. Terutama, dalam musim wabah PMK ini difokuskan pada daerah mulut, apakah ada sariawan atau tidak. Jika tidak maka dipastikan hewan tersebut sehat.
“Lalu berganti ke daerah kaki. Kemudian kami menunggu proses penyembelihan selesai (post mortem). Kami mengecek isi jeroannya, karena PMK terdapat efek atau luka di bagian jantung, paru-paru dan hati. Insyaallah sapi dan kambing Masjid Al-Mukminun yang akan diedarkan adalah daging aman dan sehat,” jelas dia.
Selain itu, terkait dengan sumur resapan atau tempat pembuangan limbah penyembelihan hewan kurban, DKPP Kota Surabaya terus memberikan pendampingan kepada pengelola masjid di Kota Pahlawan mengenai proses kebersihan setelah dilakukan penyembelihan hewan kurban.
“Dari DKPP Kota Surabaya menyarankan sesuai arahan dari Kementerian Pertanian RI, untuk limbah dari hewan kurban ini harus dikubur dan tidak boleh dibuang langsung ke sungai atau ke selokan,” terang dia.
Ditemui di lokasi yang sama, Takmir Masjid AL-Mukminun Kota Surabaya Arif Yudiana mengatakan terdapat 8 ekor sapi dan 7 ekor kambing yang dilakukan penyembelihan, sedangkan 1 ekor sapi lainnya akan disembelih pada keesokan harinya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Surabaya melalui DKPP Kota Surabaya yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
“Kehadiran beliau sangat tepat waktu, kami berterima kasih dengan adanya tim kesehatan hewan, akhirnya kami bisa memenuhi standar tata cara pemotongan hewan kurban,” kata dia.
Sebelum pelaksanaan pemotongan hewan kurban, panitia telah memastikan kebersihan tempat dan di lingkungan tempat pemotongan hewan kurban. Serta, melakukan disinfeksi terhadap kendaraan pengangkut hewan saat kedatangan dan sebelum meninggalkan tempat pemotongan hewan kurban.
“Kami juga melakukan disinfeksi saat kedatangan kendaraan pengangkut, bak pengangkut dan hewan. Kemudian, disinfeksi saat meninggalkan tempat pemotongan hewan kurban dilakukan pada seluruh bagian kendaraan,” ujar dia.
Ia menambahkan, bahwa DKPP Kota Surabaya terus melakukan pendampingan mengenai tata cara penyembelihan yang memenuhi standar kebersihan. Sumur resapan yang dimiliki oleh Masjid Al-Mukminun telah dibuat, sebelum situasi wabah PMK merebak.
“Kami memiliki sumur yang diisi oleh anti bakteri, setelah penyembelihan semua kotoran itu dimasukan sumur resapan. Sumur itu memiliki kedalaman 4 meter,” pungkasnya (ST01)