SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Problematika hubungan suami istri masih kerap menjadi masalah dalam rumah tangga. Mengatasi hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro bersama RSUD dr R. Sosodoro Djatikoesoemo menggelar sosialisasi melalui program Sapa (Selamat Pagi) di Malowopati FM.
Dr Joko Sulistiyo, Sp.And, spesialis andrologi RSUD Sosodoro Djatikoesoemo menjelaskan bahwa RSUD Sosodoro memiliki poli andrologi yang bidang pelayanannya adalah melayani khusus konseling suami istri yang mengalami gangguan menjalani hubungan suami istri. Di antaranya terkait kesuburan (fertilitas) dan ketidaksuburan, khususnya pada laki-laki.
“Kategori mengalami ketidaksuburan adalah bagi pasangan pasutri yang dalam jangka satu tahun belum dikaruniai keturunan,” ungkapnya.
Ia menerangkan selama ini di Bojonegoro banyak pasutri yang memiliki problem gangguan khususnya pada laki-laki yaitu dalam melakukan hubungan suami istri yang berkualitas. Menurut dia, layanan RSUD ini akan membantu meningkatkan kualitas hubungan yang baik terutama bagi pasutri baru untuk meneruskan keturunan.
Bagi pasutri yang sudah melakukan hubungan suami istri secara rutin minimal frekuensi 2-3 kali dalam seminggu namun belum berhasil mendapatkan keturunan, kata dia, harus waspada dan melakukan pemeriksaan. Dokter akan mengecek pada kualitas cairan sperma yang dihasilkan pihak laki-laki. Sedangkan untuk wanita agar memeriksakan diri di Poli Kandungan (Obstetri dan Ginekologi).
Menurut Joko, problematika paling banyak yang dialami oleh pasangan yang baru menikah, awal-awalnya kasus ejakulasi dini/prematur (ejakulasi di bawah 2 menit) pada suami. Hal ini akan menjadi masalah baik bagi pasutri karena belum saatnya mencapai tujuan hubungan itu.
Menangani hal ini dokter akan melakukan pendekatan baik secara medis atau mencari faktor-faktor psikologis. “Di RSUD kita akan melakukan penanganan komperensif, perlu lintas treatment dari andrologi, psikologis untuk mengetahui perilaku/kebiasaan terdahulu yang berdampak pada timbulnya masalah ini,” terangnya.
Ia juga menyatakan kesehatan reproduksi (Kespro) ini sangat penting, karena jika pasutri tidak mengenal kespronya masing-masing akan menimbulkan masalah dalam rumah tangga. Selain ejakulasi dini, penyebab lain adalah gangguan kekerasan, ketegangannya kurang yang berakibat pada kesulitan menjalani hubungan pasutri yang baik.
Disebutkannya, di dunia andrologi disebut disfungsi ereksi. Kasus-kasus ini banyak juga dialami baik usia muda ataupun usia 40 tahun ke atas yang sudah lama menikah.
“Saat ini sudah ada layanan poli andrologi. Jadi tidak perlu malu. Poli kami menjaga privasi pasien di saat penanganan dan pengecekan. Hal seperti ini kadang-kadang terjadi akibat kencing manis (diabetes melitus). Banyak penderita kencing manis yang mengeluhkan gangguan dalam hubungan suami istri,” lanjutnya.
Joko juga mengungkapkan di luar kedua hal itu penyebab berikutnya adalah delayed ejaculation (ejakulasi tertunda). Pada kasus ini, hubungan pasutri sudah dilakukan selama lebih dari 15 menit namun belum mencapai ejakulasi.
Hal ini menjadi kendala dan perlu diperiksakan juga. Jangan malah merasa bangga kalau bisa lama. Penyebabnya kasus ini diantaranya hipertensi, diabetes, gangguan syaraf, atau gangguan hormonal.
Lebih lanjut ia menyarankan agar penanganan yang diterapkan harus bersifat solutif, ada perbaikan, bukan cara-cara instan. Dokter spesialis andrologi akan melihat penyebabnya dahulu. Apa karena penyakit stroke, hipertensi, atau gangguan peredaran darah yang lain. Penderita kolesterol tinggi atau mengalami obesitas juga berisiko mengalami permasalahan tersebut dalam jangka waktu yang berbeda-beda.
Solusi pemakaian obat gangguan ereksi harus atas anjuran dokter setelah melalui pemeriksaan. Masyarakat harus berhati-hati terhadap produk herbal dan semacamnya. Lebih tepat mengikuti saran dokter dari hasil pemeriksaan.
Misalnya jika karena kolesterol tinggi solusinya diet rendah lemak, berolahraga minimal 30 menit per hari, dan istirahat yang cukup/berkualitas.
Khusus bagi perokok agar menguranginya atau berhenti total. Rokok elektrik (vape) juga berdampak sama dengan rokok biasa. Masuknya zat-zat kimia yang masuk ke tubuh akan mengganggu metabolisme tubuh. Hindari minuman bersoda tinggi atau beralkohol.
“Kunci-kunci pokok tersebut tadi jika setelah diterapkan masih ada kesulitan, silakan datang ke poli andrologi untuk konsultasi lebih lanjut. Kami akan cek secara komprehensif dan memberikan solusi terbaik,” pungkasnya. (ST10)