SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Di era tranformasi digital, berbagai pelayanan dikerjakan secara online. Salah satunya tentang administrasi kependudukan. Namun penerapan ini umumnya belum menyentuh di tingkat RT/RW.
Berbekal dari konsep tersebut, mahasiswa semester akhir Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Nanda Oktaviyanto, melakukan sosialisasi kepada perangkat RT serta warga Perumahan Taman Pondok Legi 1 RT 07/RW 08, Desa Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Melalui kegiatan (Kuliah Kerja Nyata (KKN), ia mengenalkan sebuah aplikasi berbasis website untuk mengintegrasikan pelayanan administrasi kependudukan secara digital.
“Dengan aplikasi yang berbasis website ini, data kependudukan warga dapat diakses mudah dan cepat,” kata Nanda, (23/6).
Menurutnya, ide untuk membuat aplikasi ini untuk mempermudah perangkat RT dan warga. Ia mencontohkan ketika warga ingin mengurus keperluan untuk meminta surat keterangan, pihak perangkat RT masih menyimpan data warga atau dokumen secara manual.
“Biasanya dengan kertas yang ditumpuk-tumpuk,” ujarnya.
Dengan aplikasi berbasis website yang disosialisasikannya itu, semua data akan tersimpan digital. Pelayanan administrasi kependudukan pun bisa dikerjakan online, tanpa bertatap muka.
Dalam sosialisasi ini, Nanda didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dra. Ratnaningsih Y, MM. Mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis sosialisasi dengan cara presentasi di depan warga yang dihadiri perwakilan perangkat RT/RW dan perwakilan beberapa warga perumahan setempat.
Ia berharap dengan perubahan Informasi Teknologi (IT) yang serba digital, pelayanan kepada warga di tingkat RT/RW pun bisa dilakukan secara digital. Hal tersebut untuk mengembangkan sarana dan prasarana pada Perumahan Taman Pondok Legi 1 RT 07/RW08, Desa Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo, agar pihak perangkat RT lebih mudah dan lebih cepat bekerja.
“Baik itu untuk menyampaikan informasi kepada pihak perangkat desa maupun ketika ada warga yang membutuhkan data-data dalam hal kepengurusan kependudukan,” terangnya.
Dalam sosialisasi itu, Nanda juga menceritakan sebelumnya gagasan itu sudah disampaikan kepada ketua RT. Idenya mendapat respons baik dan ia diminta sosialisasi sekaligus melakukan trial atas gagasan aplikasi yang diusungnya itu.
Nanda juga menyampaikan bahwa aplikasi itu tidak dibuatnya sendiri, melainkan memakai jasa programmer bernama Moh. Nurrahman B. S.Kom. Nanda menyatakan ia hanya mengkonsep kebutuhan atau menu pada aplikasi itu. Gagasan itu yang kemudian dituangkan dalam bentuk program oleh programmer.
“Saya yang mengonsepkan kebutuhan secara umum untuk aplikasi tersebut,” tambah pria berkacamata ini.
Di sisi lain Nanda menjelaskan pembuatan aplikasi ini hanya sampai kepada tahap uji coba, yakni memasukkan beberapa contoh data dan informasi laporan kas RT. Namun ia optimistis gagasan itu masih bisa dikembangkan lebih bagus dan bermanfaat untuk warga.
“Masih dapat dikembangkan agar lebih baik lagi tapi butuh waktu, tidak cukup hanya selama pelaksanaan KKN,” pungkasnya. (ST01)