SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Jelang pelaksanaan Idul Adha, berbagai upaya memutus rantai penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus dilakukan secara simultan di Provinsi Jawa Timur. Setelah tiba 1.000 dosis vaksin PMK dari Kementerian Pertanian untuk Jatim, hari ini Jumat (17/6), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun langsung mengawal dan memantau distribusi penyuntikan vaksin PMK ke hewan ternak.
Dengan didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, titik yang ditinjau Gubernur Khofifah yakni di sentra peternakan sapi di Kecamatan Taman Sidoarjo. Tepatnya di peternakan milik H Kasikin yang beralamat di Tanjunganom RT 12 RW 01 Tanjungsari Taman. Ada sebanyak 30 ekor sapi perah di sana yang disuntik vaksin.
Berdasarkan informasi, dari total vaksin PMK yang diimpor oleh Kementerian Pertanian sebanyak 3 juta dosis, Jawa Timur mendapat kuota sebanyak 1,5 juta dosis. Dari jumlah tesebut sebanyak 10.000 dosis telah masuk ke Indonesia dan 1.000 dosis telah masuk di Jawa Timur pada hari selasa 14 Juni 2022.
Selanjutnya langsung didistribusikan ke Kab. Sidoarjo sebanyak 200 dosis dan Pasuruan sebanyak 800 dosis.
“Vaksin yang dikirim ke Jatim masih minim yakni 1.000 dosis dan baru terpakai sejumlah 200 suntikan. Dalam sekali membuka botol vaksin mampu untuk menyuntik 100 sapi dan harus habis disuntikkan,” ungkapnya.
Dijelaskan Khofifah, pemberian vaksin PMK kepada sapi ini membutuhkan tiga kali vaksin. Tahap pertama dilakukan saat ini.
Kemudian, tahap kedua dilakukan setelah empat atau enam minggu pemberian vaksin dosis pertama. Sedangkan, tahap ketiga akan diberikan setelah enam bulan pemberian vaksin kedua.
Nantinya, untuk melanjutkan program vaksinasi pada ternak di Jawa Timur sebanyak 10,5 juta ekor, baik sapi, kerbau, kambing maupun domba. Selanjutnya kita menunggu vaksin PMK yang diproduksi oleh Pusvetma Surabaya. (ST02)