SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Setelah tertunda akibat pandemi Covid-19, Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 akhirnya terlaksana. Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke- 729, Kota Pahlawan terpilih menjadi titik napak tilas utama, karena menjadi titik lalu lintas perdagangan komoditas rempah di masa lampau.
Untuk menyambut para peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 atau yang akrab disapa sebagai Laskar Rempah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Welcome Dinner (Makan Malam) bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di gedung Merah Putih Balai Pemuda Kota Surabaya, Selasa (31/5).
Sejak kedatangan Laskar Rempah yang merupakan perwakilan pemuda-pemudi dari 34 provinsi di Indonesia, pada 30 Mei 2022 lalu, mereka telah mengikuti serangkaian kegiatan pembekalan sebelum berlayar menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci. Yakni kapal latih TNI Angkatan Laut (AL) untuk melakukan napak tilas Jalur Rempah Nusantara.
Para Laskar Rempah adalah generasi muda yang berusia 17-24 tahun, yang memiliki wawasan dan telah menyebarluaskan asal-usul Jalur Rempah melalui kanal media sosial masing-masing. Mereka akan menyusuri enam titik yang telah dipilih, sebagai upaya untuk membangun ekosistem budaya.
Pada kesempatan tersebut turut dihadiri oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Republik Indonesia Hilmar Farid, Kepala Staf Koarmada II Laksamana Pertama TNI Rachmad Jayadi, Wakil Komandan Lantamal V Surabaya Kolonel Marinir Joni Sulistiawan, Komandan Satuan Kapal Bantu (Dansatban) Koarmada II Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Komandan KRI Dewaruci, Mayor Laut (P) Sugeng Harianto, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, serta segenap jajaran Forkopimda Kota Surabaya.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Republik Indonesia (RI) Hilmar Farid menjelaskan, bahwa terdapat dua alasan pemilihan titik utama Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 di Kota Surabaya. Pertama adalah respon cepat Wali Kota Eri Cahyadi yang menyambut baik hasil koordinasi pelayaran Jalur Rempah sejak tahun 2021 lalu.
“Tapi ada alasan historis, yakni kepahlawanan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil darah dan keringat masyarakat. Ini adalah bentuk penghargaan untuk Kota Surabaya,” kata Hilmar Farid.
Sedangkan alasan kedua menurut Hilmar Farid, yaitu Kota Surabaya adalah ibu kota maritim Indonesia. Dimana pangkalan terbesar TNI AL ada di Kota Surabaya. Bahkan, kegiatan pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 yang dimulai pada 1 Juni sampai 2 Juli 2022, akan diberangkatkan dan kembali ke Kota Surabaya.
“Perjalanan ini cukup panjang, mohon doanya kepada seluruh rombongan yang berangkat. Semoga ketika sudah pulang dari berlayar telah mendapat pengalaman baru yang akan berpengaruh pada kehidupan selanjutnya,” ujar dia.
Ia berharap kepada seluruh peserta Laskar Rempah bisa memanfaatkan seluruh informasi sejarah jalur rempah nusantara untuk menyebarluaskan kabar persahabatan dan persatuan pada rute jalur rempah yang akan dikunjungi.
“Jalur rempah ini bukan sekedar jalan-jalan atau sekedar berlayar mengelilingi Indonesia, tetapi membawa misi persatuan dan kesatuan bangsa. Semoga kegiatan ini juga bisa berlanjut, sebagai agenda rutin untuk mendidik karakter para pemuda-pemudi bangsa,” harap dia. (ST01)