• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 15 Juli 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Perajin Doran Membutuhkan Modal untuk Bertahan

by Redaksi
Senin, 30 Mei 2022
Sutiono, salah satu perajin di Kabupaten Bojonegoro yang sudah menekuni pembuatan doran pacul dari kayu jati sejak tahun 2005.

Sutiono, salah satu perajin di Kabupaten Bojonegoro yang sudah menekuni pembuatan doran pacul dari kayu jati sejak tahun 2005.

SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Kabupaten Bojonegoro tak hanya dikenal dengan minyak dan gas bumi (migas). Tapi juga terkenal dengan beragam kerajinan dari kayu jati.

Kerajinan kayu jati itu juga tak hanya menjadi furnitur, namun dimanfaatkan untuk membuat doran atau tangkai cangkul. Bahkan, para perajinnya telah berkecimpung selama 42 tahun.

Bunyi ketukan kapak terdengar konstan. Tampak seorang laki-laki mengayunkan kapak perlahan. Membentuk gelondongan kayu jati berukuran sedang menjadi pola doran. Semua pengerjaan masih manual.

Sementara satu orang lainnya, mengoperasikan ketam, mesin penghalus kayu. Suaranya menggaung di tempat produksi yang bercampur dengan ternak sapi. Tempat sederhana berlantai tanah yang memuat tumpukan doran yang masih setengah jadi. Tangkai-tangkai cangkul itu tertumpuk dengan rapi.

BACA JUGA:  Khofifah Sebut Jumlah Santripeneur di Jatim Telah Lampaui Target Capaian 2024

Sutiono (39), pemuda asal Dusun Kedondong, Desa Panunggalan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro mulai menekuni pembuatan doran pacul dari kayu jati sekitar tahun 2005. Hanya saja, sesepuh di sana sudah memulainya sejak 1980.

Penjualan pun dilakukan bekerja sama dengan para tengkulak dan memanfaatkan media sosial Facebook @doranjati. Perlahan, usaha doran asal Sugihwaras ini merambah ke digital. Sebab, jika tidak mengikuti zaman, usaha pun akan tertinggal.

“Untuk bahannya kami beli dari tetangga desa. Lalu baru kami buat doran jati,” ujarnya, Senin (30/5).

BACA JUGA:  Wali Kota Surabaya Wakili Indonesia di Forum Internasional, Ceritakan Pengalaman Tangani Pandemi Covid-19

Profesi Sutiono tak hanya sebagai perajin doran pacul. Ia kerap turun ke sawah. Hanya saja, para perajin yang juga berprofesi sebagai petani ini pun terimbas pandemi Covid-19. Sehingga penjualan produk sempat terguncang. Untuk itu, dia berharap kehadiran pemerintah di tengah-tengah mereka.

“Dalam sehari, saya paling banyak membuat doran jati 40 batang. Perajin doran pacul di tempat kami yang tersisa dan masih aktif produksi ada 15 KK karena faktor lanjut usia,” terangnya.

Pembelinya, lanjut dia, berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Di antaranya Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Lamongan, dan Gresik. Ketahanannya pun hingga 2 tahun. Harga grosir pasaran Rp 6 ribu. Sementara jika ecer Rp 10 ribu per doran jati.

BACA JUGA:  TPS Pasar Turi Selesai Dibongkar, Pemkot Surabaya Segera Bangun Halte Bus

Sutiono berharap agar usaha asal desanya terus berkembang dan mengharapkan dukungan dari pemdes hingga pemerintah kabupaten untuk membantu kendala utamanya terkait pemodalan. Sebab, menurut Sutiono, usaha doran jati terbilang musiman.

“Kalau petani mau nggarap sawah baru ramai pembeli. Kalau sudah itu sepi lagi. Nanti masuk tanam, baru ramai lagi. Sehingga kami membutuhkan modal untuk bertahan dalam mencukupi kebutuhan kami. Semoga usaha kami diperhatikan dengan pemerintah,” pungkasnya. (ST10)

Tags: BojonegoroPandemi Covid-19Perajin DoranTangkai Cangkul Khas Bojonegoro
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau sekolah rakyat di Probolinggo.

Jatim Miliki Sekolah Rakyat Terbanyak

Senin, 14 Juli 2025
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad

Inovboyo 2025 Miliki Visi Tiga Pilar Transformasi Masa Depan Surabaya

Senin, 14 Juli 2025
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Pemkot Surabaya Kembangkan 32 Inovasi Sosial untuk Kesejahteraan Warga

Senin, 14 Juli 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau siswa di hari pertama masuk Sekolah Rakyat di Probolinggo.

Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat, Gubernur Khofifah Komitmen Kawal Visi Presiden untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Senin, 14 Juli 2025

Berita Terkini

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau sekolah rakyat di Probolinggo.

Jatim Miliki Sekolah Rakyat Terbanyak

Senin, 14 Juli 2025
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad

Inovboyo 2025 Miliki Visi Tiga Pilar Transformasi Masa Depan Surabaya

Senin, 14 Juli 2025
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Pemkot Surabaya Kembangkan 32 Inovasi Sosial untuk Kesejahteraan Warga

Senin, 14 Juli 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau siswa di hari pertama masuk Sekolah Rakyat di Probolinggo.

Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat, Gubernur Khofifah Komitmen Kawal Visi Presiden untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Senin, 14 Juli 2025
Salah satu kegiatan seni untuk PAUD Surabaya.

PAUD Surabaya Implementasi Empat Program Prioritas mulai Wajib Belajar 13 Tahun hingga MPLS Ramah

Senin, 14 Juli 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In