SURABAYATODAY.ID, MALANG – Jelang Idul Adha, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jatim kembali menggelar Rapat Kordinasi (rakor) percepatan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Rakor dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Mercure Kota Malang, Senin (30/5).
Rakor ini dilakukan untuk memastikan langkah-langkah strategis agar wabah PMK tidak semakin meluas di Jatim. Terutama agar hewan kurban yang ada di Jatim maupun yang akan dijual keluar Jatim dalam keadaan aman dan sehat , serta tidak terkena wabah PMK.
Rakor diikuti oleh Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim, Pj. Sekdaprov Jatim, Danrem se- Jatim, Bupati dan Wali Kota se-Jatim, Kapolres dan Dandim se-Jatim, Direktur Kesehatan Hewan, Kepala Pusvetma, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Kepala Besar Veteriner Wates, serta Kadis yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan se-Jatim.
Sejumlah pakar seperti Guru Besar Bidang Virologi dan Imunologi Universitas Airlangga Prof Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, Guru Besar Kedokteran Unair Prof. Dr. Drs. Suprapto Ma’at Si., Apt, serta Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH RI Dr. drh. Nuryani Zainuddin juga turut hadir.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah meminta para bupati dan wali kota se-Jatim segera menerbitkan SK pembentukan Satuan Tugas (Satgas) penanganan PMK di wilayahnya masing-masing. Satgas ini nantinya gabungan baik dari jajaran TNI, Polri, maupun instansi terkait.
“Bupati dan Wali Kota, mohon segera mengeluarkan SK pembentukan Satgas PMK ini berkoordinasi denga Dandim dan Kapolres. Terutama di titik-titik pengumpulan hewan kurban. Sehingga hari ini harus lebih restriktif tempat di mana masyarakat bisa mengakses hewan kurban,” katanya.
Selain membentuk satgas, bupati/wali kota juga bisa segera mengeluarkan Surat Edaran terkait panduan pemotongan hewan kurban. Salah satunya dengan menentukan lokasi pemotongan hewan kurban di titik Rumah Pemotongan Hewan (RPH) tertentu supaya proses pemantauan bisa lebih terkawal.
Pengawasan dan pengecekan ini difokuskan di sejumlah daerah di Jatim yang memiliki populasi sapi potong tertinggi. Lima besar daerah populasi sapi potong terbesar di Jatim tahun 2022 antara lain Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Bangkalan.
“Karena daerah-daerah ini tidak hanya menjadi supplier hewan kurban di Jatim, tetapi juga wilayah lain bahkan sampai provinsi lain,” katanya. (ST02)