SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi meresmikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Gunung Anyar Sawah di Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, Senin (30/5). Turut hadir pula Sekretaris Daerah Hendro Gunawan, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani dan jajaran asisten serta kepala PD di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot), salah satunya Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan, Irvan Wahyudradjad.
Pada kesempatan itu Eri Cahyadi menyampaikan beberapa pesan penting. Di antaranya prioritas dari dibangunnya rusunawa di Kota Pahlawan
Pertama, Eri berpesan kalau rusunawa ini dibangun khusus untuk warga atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). “Rusunawa ini bukan untuk dihuni selamanya, rusunawa ini adalah untuk saudara kita yang dia memang masuk dalam kategori MBR, yang gajinya di bawah Rp 1,5 juta. Tapi, kalau sudah bisa bayar cicilan motor, mencicil barang lainnya, itu bukan MBR lagi,” ujarnya.
Pesan kedua, ia berharap kepada jajarannya untuk teliti dan lebih selektif sebelum memberikan fasilitas rusunawa kepada calon penghuni agar tepat sasaran. Ketika sudah tepat sasaran, maka Pemkot Surabaya akan memberikan bantuan, salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat untuk menunjang pendapatan penghuni rusunawa ke depannya.
Mantan kepala Bappeko ini menekankan, pemberdayaan MBR yang menghuni rusunawa sebisa mungkin pendapatannya meningkat minimal kurang dari satu tahun hingga dua tahun. “Tugasnya pemerintah adalah bagaimana mengubah nasibnya warga Surabaya, dari pendapatan warga yang rendah menjadikan memiliki pendapatan yang lebih tinggi,” tegasnya.
Selain itu, pesan ketiga yakni memberikan pendampingan terhadap warga penghuni rusunawa, agar dalam waktu dua tahun ke depan bisa segera lepas dari status MBR. Karena itu, ia meminta jajaran Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya untuk berkolaborasi, memberikan pelatihan dan pendampingan agar pendapatan penghuni rusunawa meningkat per kapita menjadi Rp 5 juta.
“Kalau sampai masuk rusunawa, tapi tidak ada perubahan, hidupnya tidak ada perkembangan, pendapatannya masih sama, itu yang salah pemerintahnya, termasuk saya, salah besar. Lurah dan camat ya gitu, jangan lupa dipantau warganya yang tinggal di rusunawa,” tegas dia.
Pesan berikutnya, Eri menyampaikan, agar penghuni rusunawa Gunung Anyar Sawah tidak lupa merawat dan menjaga hunian vertikal itu dengan baik. Ia menegaskan kembali bahwa hunian tersebut sifatnya sementara dan bergantian dengan warga MBR yang lain.
“Panjenengan jogo nggih (tolong dijaga ya) bapak dan ibu, kalau Panjenengan nggak cinta dan nggak peduli dengan lingkungannya, ya rusak rusunawanya. Itu tugas Panjenengannya yang menjaga, ayo kita saling bersinergi agar penghuni rusunawa dan pemkot juga dapat berkahnya,” pesannya. (ST01)