SURABAYATODAY.ID, MALANG – Ratusan sapi dikabarkan mati secara massal di Desa Sumberagung Dusun Sumbermulyo, Kecamatan Ngatang, Kabupaten Malang. Sapi mati itu dikabarkan karena terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Menanggapi hal ini, Kepala Desa (Kades) Sumberagung Suhartono membantahnya. Dikatakan, tidak ada ratusan sapi yang mati massal, melainkan sapi adalah terkena suspect PMK.
“Kabar itu hoax. Saya hanya menyampaikan ratusan sapi terkena (suspect) PMK. Saya tidak mengatakan di situ sapi mati massal,” kata Suhartono.
Ia menyayangkan adanya kabar yang kemudian menyebut ada ratusan sapi secara massal. Padahal, ia menyampaikan informasi mengenai wabah PMK di wilayahnya dengan apa adanya.
“Beberapa hari lalu ada video menyebar sapi merah mati massal. Tapi yang di video itu sapi merah. Kemudian Polres hubungi saya menanyakan, dan saya sampaikan itu hoax,” ucapnya.
Suhartono memastikan, bahwa video yang menyebar itu hoax. Selain tidak ada sapi mati secara massal, ia menegaskan di desanya tidak ada peternak sapi merah. Yang ada warga di Desa Sumberagung adalah peternak sapi perah.
“90 persen warga Sumberagung peternak sapi perah dan tidak ada sapi merah,” tegas dia.
Di tempat terpisah, Ketua Umum AMAK (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) Ponang Adji Handoko memberikan pendapat mengenai informasi hoax. Menurutnya, sebelum menyebarkan sesuatu harus melalui beberapa proses.
“Mulai dari pengumpulan data, wawancara dan konfirmasi dengan pihak terkait. Jadinya imbang, balance. Cek dan ricek,” ujarnya. (ST01)